PBB (ANTARA News/AFP) - Negara-negara kuat Barat Kamis meningkatkan tekanannya kepada Iran, mengancam akan mendesak untuk sanksi-sanksi baru Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada awal tahun depan, jika Teheran terus menolak untuk menghentikan program tenaga nuklirnya yang sensitif.

Tekanan baru itu sesuai dengan seruan sikap sabar dari China dan Rusia, ketika misi Iran di PBB dituduh oleh `beberapa anggota Dewan Keamanan` mengajukan `tuduhan-tuduhan tak berdasar mengenai aktivitas nuklir Iran yang dimaksudkan untuk kepentingan damai`.

Duta besar Inggris untuk PBB, Mark Grant, mengatakan kepada para wartawan bahwa pembicaraan-pembicaraan tentang sanksi baru PBB akan dimulai `pada awal tahun baru` jika Teheran gagal meyakinkan kembali kepada masyarakat internasional, tentang program nuklirnya untuk kepentingan damai.

Timpalannya dari Prancis, Gerard Araud, mengatakan: "Kami membuat seruan terakhir kepada Iran agar dia menanggapi` permintaan-permintaan Dewan Keamanan.

"Jika Iran tidak... Prancis akan memberikan resolusi baru, sanksi-sanksi."

Duta besar AS Susan Rice menandaskan bahwa masyarakat internasional bersikap tegas bahwa Iran harus menuruti kewajiban internasional.

"Jika Iran terus mengabaikan kewajibannya, masyarakat internasional akan mempertimbangkan langkah-langkah berikutnya," katanya menambahkan.

Tiga utusan negara Barat tersebut memberikan pernyataan setelah mendengar satu laporan dari kepala panel pemantau pelaksanaan resolusi 2007 Dewan Keamanan PBB yang dikenakan kepada Iran, termasuk larangan ekspor senjata.

Panel itu menyodorkan rincian dua insiden baru-baru ini yang menjelaskan adanya beberapa kapal, yang membawa bahan baku untuk pembuatan senjata dari Iran ke Suriah, yang dipergoki oleh negara-negara anggota PBB.

Pada bulan lalu, Iran dan Suriah menolak tuduhan-tuduhan Israel bahwa satu kapalnya dipergoki di Laut Tengah saat membawa senjata dari Iran, untuk kelompok garis keras Hisbullah.

"Kami sedang menghadapi rencana pelanggaran oleh Iran," kata Araud kepada para wartawan.

"Kami kini sedang berusaha meyakinkan bahwa ada upaya Iran untuk melanggar resolusi-resolusi PBB," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa, semua upaya enam negara kuat Inggris, China, Prancis, Jerman, Rusia dan AS adalah untuk membujuk Teheran mau menyerahkan program pengayaan nuklirnya namun gagal.

Negara-negara Barat menduga Teheran menggunakan uranium yang diperkaya sebagai kedok untuk pembuatan senjata nuklir.

Iran membantah tuduhan-tuduhan itu, dan menegaskan bahwa tujuan program nuklirnya adalah untuk pembuatan pembangkit listrik tenaga nuklir, untuk kepentingan damai.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kamis malam, misi Iran di PBB menegaskan kembali bahwa aktivitas nuklir Iran adalah untuk tujuan damai, dan bukan diarahkan untuk mengancam keamanan negara-negara manapun.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009