Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden yang juga mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono, Sabtu, menandaskan tidak ada pembicaraan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Robert Tantular dalam rapat KKSK terkait pengambilalihan Bank Century.

Pada jumpa pers di Jakarta hari ini, Boediono menuturkan, dalam rapat KKSK itu dia bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani mengetahui kehadiran Robert Tantular, namun yang bersangkutan tidak hadir dalam rapat.

"Saya merupakan salah satu saksi hidup dalam rapat tersebut. Rapat berlangsung di lantai 3, sedangkan Robert Tantular ada di lantai 2," katannya.

Boediono menambahkan, dalam rapat tersebut hadir antara lain Marsilam Simajuntak yang pada bagian akhir rapat mengemukakan beberapa pasal undang-undang yang dapat dijadikan landasan hukum bagi penanganan Bank Century, untuk menjaga stabilitas sistem keuangan negara.

Marsilam, demikian Boediono, menyarankan agar Robert Tantulat dimintai pertanggungjawabannya.

Pernyataan Marsilam Simanjutak itu, lanjut Wapres, ditanggapi Sri Mulyani yang menyebutkan pula nama Robert Tantular.

"Jadi, dalam bagian akhir rapat disebutkan dua kali nama Robert Tantular. Pertama, oleh Marsilam Simanjutak dan kedua oleh Sri Mulyani yang merujuk penyebutan pertama oleh Marsilam. Sehingga apa yang dikesankan bahwa ada pembicaraan antara Menkeu Sri Mulyani dan Robert Tantular, adalah tidak benar," katanya.

Boediono mengemukakan, kehadiran Robert Tantular di lantai yang berlainan itu, atas permintaan BI sebagai salah satu prosedur dalam pembahasan terkait Bank Century yang tengah bermasalah agar yang bersangkutan dapat memberikan pertanggungjawabannya.

"Saya diberitahu tentang kehadirannya, namun tidak hadir dalam rapat. Dan kehadirannya untuk mempertanggungjawabkan apa yang menimpa Bank Century adalah prosedur normal. Dalam setiap kasus bank bermasalah, pemilik bank tidak boleh kemana-mana, dan harus mempertanggungjawabkan apa yang terjadi, maka pada hari berikutnya ada pencekalan," papar Boediono.

Sementara itu, Raden Pardede yang kala itu Wakil Sekretaris KKSK mempertegas pernyataan Boediono bahwa Robert sama sekali tidak hadir dalam rapat KKSK, baik saat rapat besar "brainstorming" yang dihadiri 30-40 orang maupun pada rapat kecil KKSK yang dilakukan di ruang rapat pribadi Menkeu Sri Mulyani.

"Rapat, kami adakan di gedung Juanda I Departemen Keuangan ruang rapat besar dan ruang rapat pribadi menkeu di lantai 3, sedangkan Robert Tantular ada di lantai 2," katanya.

Sebelumnya, anggota Pansus Bank Century Bambang Soesatyo mengklaim memiliki rekaman pembicaraan antara Sri Mulyani dan Robert Tantular pada rapat KKSK dalam soal pengambilalihan Bank Century. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009