Jakarta (ANTARA) -  China dan Amerika Serikat mendiskusikan kemitraan kedua negara dalam bidang militer di tengah situasi di Laut China Selatan (LCS) dan Selat Taiwan memanas.

Dewan Pemerintahan China sekaligus Kementerian Pertahanan Nasional Jenderal Wei Fenghe melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Menhan AS Mark Esper.

Kedua belah bertukar pandangan mengenai kerja sama militer pada masa-masa yang akan datang, demikian laman berita resmi militer China yang dipantau ANTARA, Sabtu.

Wei menekankan posisi China pada berbagai isu, seperti di LCS, Selat Taiwan, stigmatisasi China oleh AS.

Baca juga: RI serukan semua pihak hormati hukum internasional di LCS

Oleh sebab itu, jenderal bintang tiga tersebut mendesak AS untuk menghentikan tindakan yang berpotensi merugikan hubungan kedua belah pihak, meningkatkan pengendalian risiko maritim, dan mencegah tindakan berbahaya yang dapat membuat situasi makin memburuk demi terpeliharanya perdamaian di kawasan.

Esper seperti dikutip laman berita itu mengatakan bahwa di tengah memanasnya hubungan China-AS, kedua belah pihak harus tetap menjaga mekanisme dialog dan konsultasi, mengelola dan mengendalikan krisis, menghindari kesalahpahaman, dan mengurangi risiko keamanan.

China dan AS saling bermanuver di kawasan perairan LCS dengan mengerahkan kekuatan militernya masing-masing.

Demikian pula dengan di Selat Taiwan. Kedua negara tersebut saling berebut pengaruh di kepulauan.

Belum lama ini, militer China terlibat dalam latihan tahunan militer Taiwan Huan Kong. China tidak mau kalah, mengerahkan kekuatan pasukan udara dan laut, terutama di wilayah perairan utara Taiwan. 

Baca juga: Pengamat: Indonesia pantas jadi pereda ketegangan di LCS
Baca juga: Amerika rencanakan patroli ketiga dekat pulau sengketa LCS

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020