Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan optimismenya bahwa perekonomian Indonesia pada 2010 akan tumbuh lebih baik dari tahun 2009.

"Saya yakin perekonomian Indonesia tahun depan akan tumbuh lebih baik lagi," kata Menkeu usai penandatanganan perjanjian kredit pembangunan proyek pembangkit listrik dan proyek transmisi antara PT PLN dengan sejumlah bank di Gedung Djuanda Departemen Keuangan Jakarta, Senin.

Menurut Menkeu, jika bank-bank menjaga kesehatannya dan melakukan ekspansi kredit hingga lebih dari target 2010 sebesar 15 persen, maka perekonomian Indonesia 2010 akan lebih baik.

"Berikan kredit kepada proyek yang baik, dukung dengan dokumen yang baik, pastikan tanda tangan secara benar sehingga waktu ditagih tidak masalah," katanya.

Ia menyebutkan, semua pihak khususnya yang terkait dengan bank harus terus belajar bagaimana mengelola bank dengan baik sehingga tidak menimbulkan masalah kepada banyak orang di kemudian hari.

"Saya gembira karena kita masih bisa fokus pada pekerjaan karena banyak yang mengkhawatirkan saya tidak bisa bekerja," katanya.

Ia menyebutkan, dirinya tetap bekerja untuk memonitor seluruh proyek yang dilakukan khususnya proyek percepatan pengadaan listrik 10.000 MW.

"Proyek-proyek infrastruktur ini penting untuk seluruh masyarakat. Masyarakat kita sangat membutuhkan bukti-bukti bahwa indikasi kesejahteraan sudah muncul dengan adanya infrastruktur yang terus dibangun dan bisa dinikmati masyarakat luas," katanya.

Sementara itu pembiayaan yang ditandatangani antara PLN dan beberapa bank berjumlah enam perjanjian kredit dengan total nilai pinjaman sebesar Rp10 triliun.

Perjanjian kredit yang ditandatangani adalah dengan Bank of China untuk porsi dolar AS proyek PLTU 3 Jatim Tanjung Awar-awar senilai 371,5 juta dolar AS.

Selain itu dengan sindikasi Bank BRI dan Bank BCA untuk 3 PLTU di Riau yaitu PLTU Kepri Tanjung Bale Karimun, PLTU 1 Riau Bengkalis, PLTU 2 Riau Selat Panjang, dan PLTU 1 Kalbar Parit Baru. Ini terbagi dalam 2 perjanjian yaitu porsi rupiah Rp636 miliar dan porsi dolar AS sebesar 87,2 juta dolar AS atau sekitar Rp872 miliar.

Selain itu untuk proyek transmisi yang terkait dengan proyek 10.000 MW yang terdiri dari 3 perjanjian kredit yaitu paket 1 dengan sindikasi Bank Mandiri dan BCA senilai Rp2,6 triliun, paket 2 dengan sindikasi BNI dan BRI senilai Rp1,9 triliun, dan paket 3 dengan BCA dengan nilai Rp327 miliar. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009