Jakarta,(ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengatakan, seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan jangan main-main soal ketahanan pangan, karena masalah itu merupakan kunci kestabilan.

"Jangan main-main soal pangan. Pangan ini kunci kesejahteraan, kunci kestabilan dan lain-lain," kata Wapres Boediono saat memperingati Hari Ketahanan Pangan, di Istana Wapres Jakarta, Selasa.

Dalam kesempatan itu Wapres mengaku bersyukur saat ini Indonesia dirahmati Allah karena pangan cukup, sementara di beberapa negara lain soal pangan menjadi persoalan tersendiri.

Menurut dia, pangan sebagai sumber kehidupan dan sumber kestabilan masyarakat.

"Pangan menjadi masalah dunia. Pangan bisa menjadi potensi konflik, ketidakstabilan, dan malapetaka," kata Wapres.

Menurut Boediono, dalam KTT Pangan di Roma beberapa waktu lalu ada kekawatiran masalah akan sangat menonjol.

Pertumbungan kebutuhan pangan saat ini meningkat tajam tak sebanding dengan penyediaan, kata dia, dan dengan demikian memang bakal ada ketimpangan nyata.

Dia mengatakan, saat ini India dan Filipina mengimpor banyak beras sehingga akan mendorong harga beras naik. Selain itu tambahnya soal iklim pertanda soal krisis pangan sudah ada.

"Kita tak boleh main-main soal pangan ini. Semua jangan lengah," kata dia.

Wapres menjelaskan jika harga beras naik, maka kebutuhan untuk orang-orang yang tak mampu harus diamankan.

"Kita harus siapkan program Raskin. Program harus siap, jangan sampai terlambat," kata Wapres.

Acara tersebut dihadiri Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurti yang membacakan pidato tertulis Menteri Pertanian.

Dalam acara tersebut diberikan penghargaan kepada Enam Gubernur yang berprestasi dalam ketahanan pangan, yaitu Gubernur Riau Rusli Zaenal, Gubernur Jambi Zulkiflinurdin, Gubernur DIY Hamengku Buwono X, Gubernur Sulut Sarundajang, dan Gubernur Lampung Safruddin ZP.

Selain itu juga diberikan penghargaan kepada 11 Bupati, kelompok tani, dan perbankan.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009