Tangerang (ANTARA News) - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar akan menindaklanjuti ditemukannya anak di bawah umur 12 tahun yang ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria di Tangerang, Banten.

"Kami akan tindak lanjut karena ditemukan anak di bawah umur menjalani hukuman di Lapas," kata Patrialis Akbar saat mengunjungi Lapas Anak Pria Tangerang, Selasa.

Patrialis mengunjungi Lapas Anak Pria Tangerang bersama Menteri Pendidikan, Muhammad Nuh dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Linda Gumelar untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana Lapas.

Menurut Patrialis, anak di bawah usia 12 tahun harusnya tidak menjadi tahanan atau anak didik di Lapas, namun sebagai anak negara atau dikembalikan kepada orang tuanya.

Patrialis menjelaskan terjadi kesalahan pada prosedur penegakan hukum terhadap anak di bawah usia 12 tahun untuk menjalani tahanan di Lapas.

Patrialis berjanji akan mengembalikan anak di bawah umur menghuni Lapas itu kepada kepada orang tuanya atau dipindahkan ke panti sosial maupun diangkat sebagai anak negara.

"Menkumham akan mengembalikan anak di bawah usia yang sudah menjalani proses hukum," ujar Patrialis.

Patrialis menemukan sedikitnya empat anak berusia kurang dari 12 tahun yang menjadi anak didik di Lapas Anak Pria, yakni Surya, Deden Febriansyah, Yusuf dan Ilham karena terlibat berbagai kasus.

Patrialis menyatakan pihaknya tidak ingin menyalahkan lembaga ataupun institusi mana pun terkait dengan persoalan anak di bawah usia 12 tahun yang menghuni lapas tersebut.

"Kami akan evaluasi untuk menegak hukum yang adil," tegasnya mengatakan.

Menkumham akan mengirim surat edaran kepada Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM untuk melaporkan apabila ada anak didik di bawah umur menjalani penahanan di lapas.

Terkait dengan pihak lapas sebagai penampung, Patrialis mengatakan lapas tidak bisa disalahkan atau diberi sanksi sehubungan persoalan itu karena lapas hanya sebagai pelaksana dari sebuah proses peradilan.

Sementara itu, Kepala Lapas Anak Pria Tangerang, Priyadi menjelaskan pihaknya menunggu tindak lanjut dari Menkumham terkait proses pengembalian keempat andik tersebut ke orang tuanya atau sebagai anak negara.

"Kami akan teliti dulu, mungkin pekan depan akan segera ditindak lanjut," ujar Priyadi.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009