Jayapura (ANTARA News) - Jenazah yang diduga pemimpin Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) Wilayah Timika, Kelly Kwalik, yang tewas ditembak anggota Densus 88 Polri di Timika, hari ini pukul 1615 WIT tiba di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Jayapura.

Jenazah yang diduga Kelly Kwalik diterbangkan dari Timika ke Jayapura dengan menggunakan pesawat Merpati Nusantara Airlines, dan tiba di RS Bhayangkara sekitar pukul 16.15 WIT dengan pengawalan ketat dari aparat Kepolisian dan Brimob Polda Papua.

Pantauan ANTARA Jayapura, sesampainya di RS Bhayangkara, jenazah yang diduga Kelly Kwalik yang telah dimasukan dalam peti mati berwarna coklat, langsung diangkat menuju ruang mayat RS guna kepentingan forensik.

Direktur Reserse dan Kriminal (Direskrim) Polda Papua, Kombes Pol, Petrus Waine, kepada wartawan mengatakan, alasan pemindahan jenazah yang diduga Kelly Kwalik dari Timika ke Jayapura adalah guna proses penyidikan.

"Kita akan melakukan test DNA untuk memasitikan apakah benar iru adalah jenazah Kelly," kata Direskrim.

Ia menambahkan, proses otopsi dan test DAN akan dilakuakn pada esok hari, Kamis (17/12).

"Tim dari laboratorium Forensik Mabes Polri dari Jakarta akan tiba disini besok hari," jelasnya.

Hingga saat ini puluhan aparat kepolisian dan Brimobda Papua tampak berjaga dosekitar kawasan RS Bhayangkara, Jayapura.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemimpin tertinggi kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) Wilayah Timika, Kelly Kwalik ditembak mati tim Detazemen Khusus 88 gabungan Mabes Polri dan Polda Papua di wilayah Gorong-Gorong Rabu.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Agus Rianto yang dikonfirmasi per telepon, Rabu membenarkan kejadian tersebut.

"Benar ada kejadian tersebut sekitar pukul 03.00 WIT dinihari di wilayah Gorong-Gorong Timika dan dipastikan korbannya adalah Kely Kwalik," kata Agus.

Ia mengatakan, Kely Kwalik yang memiliki pangkat jenderal tertembak di bagian pangkal paha kiri dan korban tidak dapat tertolong lantaran kehabisan darah.

Agus memastikan hanya satu butir peluru yang melukai Kely Kwalik, tokoh yang paling dicari-cari oleh aparat TNI dan Polri selama puluhan tahun.

Sejak Rabu pagi, jenazah korban langsung dibawa ke Klinik AEA Freeport Indonesia di Kuala Kencana untuk dilakukan identifikasi oleh petugas medis.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009