Ia menegaskan, paradigma melayani harus diinternalisasi oleh setiap birokrat.
Menurut Herry, `mindset` (pola pikir) birokrasi harus diubah dari mentalitas ingin dilayani menjadi pelayan bagi masyarakat.
Herry menyarankan, agar Bupati Bogor, Rachmat Yasin, terlebih dahulu melakukan perubahan pada pola pikir birokrat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, guna memudahkannya mencapai berbagai target pembangunan.
"Pekerjaan terberat dalam melakukan penataan birokrasi ialah mengubah `mindset.` Butuh waktu dan kesabaran ekstra," ujar Herry.
Lebih lanjut Herry mengatakan, transformasi birokrasi akan berjalan dengan baik bila sang pimpinan piawai mengatur ritme dan kecepatan.
"Dalam melakukan transformasi, soal ritme harus diatur sedemikian rupa, agar apa yang ingin dicapai berhasil," imbuhnya.
Selain perlunya mengubah pola pikir, Herry juga menyarankan agar transformasi yang dilakukan Bupati Bogor Rachmat Yasin selalu berbasis pada kejujuran dan moralitas.
"Apa artinya visi taqwa kalau tidak ada kejujuran dan moralitas dalam tubuh birokrasi Pemkab Bogor," tuturnya. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009