Pekanbaru (ANTARA News) - Puluhan aktivis lingkungan dari Kelompok Studi Lingkungan Hidup (KSLH) menggelar aksi damai depan gedung DPRD Provinsi Riau di Pekanbaru, Rabu, mendesak Gubernur Riau Rusli Zainal mengambil langkah konkrett menyelamatkan hutan alam di Riau dari kerusakan lebih parah.

Para aktivis memanjat tiang bendera di halaman depan gedung DPRD untuk membentangkan spanduk besar berwana kuning bertuliskan "Selamatkan Hutan Riau".

Sebuah spanduk berukuran kecil yang bertuliskan "Riau Climate Change Centre Jangan Cuma Omong Kosong" juga dibentangkan oleh para aktivis. 
"Aksi ini bertujuan untuk menagih komitmen Gubernur Riau yang berjanji akan menyelamatkan hutan Riau dari kehancuran," kata koordinator aksi, Nuskan.

Menurutnya, Rusli Zainal telah berjanji membentuk "Riau Climate Change Centre" di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen, Denmark, beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, para aktivis meminta agar pernyataan gubernur tersebut benar-benar direalisasikan dan jangan cuma janji semata di depan forum internasional.

Sebabnya, lanjut Nuskan, kondisi hutan Riau yang mayoritas lahan gambut dalam sudah sangat terancam karena alih fungsi untuk kepentingan bisnis. Setiap tahun, Riau kehilangan rata-rata 160 ribu hektare hutan alam sejak alih fungsi sejak sekitar tahun 1980-an.

Kerusakan hutan Riau semakin parah pada tahun 2009 karena tercatat ada sekitar 318.360 hektare hutan alam berubah fungsi menjadi kebun akasia untuk hutan tanaman industri.

Aksi tersebut secara keseluruhan berjalan tertib meski dalam pengawasan ketat puluhan personel polisi. Hingga sekitar pukul 12.00 WIB, aksi damai terus berlanjut.

Nuskan mengatakan aksi tersebut akan dilanjutkan dengan pembagian sekitar 500 bibit tumbuhan kepada warga secara gratis di Pekanbaru.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009