Medan (ANTARA News) - Mencegah tindak kekerasan perempuan memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk kalangan media yang memiliki peran penting melindungi kaum perempuan.

Seorang aktivis perempuan, Meuthia Fadila Fachrudin, di Medan, Kamis, mengatakan, media memiliki andil cukup besar dalam upaya perlindungan anak, yang antara lain konsisten memberitakan berbagai isu mengenai isu perempuan, seperti kekerasan yang dilakukan kaum lelaki.

Ia menjelaskan, pengaruh pers yang dapat menjangkau semua tingkatan, mulai dari anak-anak hingga orang tua, diharapkan dapat memperluas pemahaman perlindungan perempuan.

Pemahaman untuk memperlakukan perempuan dengan baik, tanpa kekerasan, kepada kaum lelaki, mampu disampaikan melalui tulisan-tulisan di media massa.

"Kalau aktivis perempuan yang langsung menyampaikan pemahaman itu, para lelaki biasanya tidak mau tahu dan kurang tertarik," kata Ketua Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak (PSGPA) Universitas Negeri Medan itu.

Staf Pendampingan Hukum Perkumpulan Sada Amo (Pesada), Ika berpendapat sama. Menurut dia, peran media bisa menyampaikan berbagai isu gender ke semua masyarakat, sehingga pemahaman terhadap persamaan gender dan perlindungan perempuan tersebar secara menyeluruh.

Tindak kekerasan terhadap perempuan setiap tahunnya kian meningkat, sehingga kaum lelaki perlu pencerahan mengenai bersikap yang baik terhadap perempuan, antara lain melalui media.

Terlebih, gerakan perempuan memang belum mendapat perhatian khusus dari kalangan media, sehingga gaungnya tidak tersebar meluas.

Ika berharap, pemerintah, aktivis perempuan dan media, dapat berkoordinasi dengan baik dan saling berjejaring, guna memaksimalkan upaya perlindungan terhadap perempuan.

"Kita berharap media turut membantu upaya itu, sehingga kekerasan dalam rumah tangga dapat diminimalisir," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009