Medan (ANTARA News) - Rahmat Alamsyah Nasution, harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pingardi Medan, Sumatra Barat, setelah gagal mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai empat Plaza Medan Fair.

"Beginilah sekarang keadaannya," kata Rahmat mencoba memperlihatkan bagian tubuhnya yang luka dan tulangnya yang patah saat ditemui di rumah sakit, Sabtu.

Tim dokter terus memantau dan menangani kaki dan tangan Rahmat yang patah serta luka serius di bagian punggung.

Informasi yang beredar sebelumnya menyebutkan bahwa Rahmat jatuh dan terluka karena tertimpa lampu hias di gedung plaza.

Berita itu langsung dibantah oleh Rahmat yang mengaku bahwa dirinya memang sengaja bunuh diri dengan melompat dari lantai empat Plaza Medan Fair. Ia kemudian jatuh tepat di atas eskalator menuju lantai basement bangunan itu.

Sebelum mendarat di atas eskalator, ketika jatuh Rahmat berpegangan lampu hias yang akhirnya tajuh bersamanya.

Marketing and Communication Manager Plaza Medan Fair, Sumi Wisata, juga menyatakan bahwa kabar yang menyebutkan korban jatuh karena tertimpa lampu hias tidak benar, pelaku memang sengaja melompat dari lantai empat.

Aksi lompat itu, dibuktikan dari keterangan bebrapa karyawan toko plaza itu dan rekaman CCTV (closed circuit television).

"Lampu-lampu itu telah kita pasang dengan baik dan kuat, jadi tidak akan jatuh dengan sendirinya," katanya.

Ia menjelaskan, berbagai barang bukti termasuk rekaman CCTV itu, sekarang telah diserahkan ke Polsekta Medan Baru.

Kapolsek Medan Baru AKP Adenan AS mengatakan, berasal dari olah TKP yang melibatkan beberapa saksi serta barang bukti lainnya. Ternyata korban sengaja melompat dari lantai empat gedung itu, meski motifnya belum diketahui.

Adenan mengungkapkan, sebelumnya pelaku bersama dua temannya mengunjungi pusat perbelanjaan itu. Kemudian, tanpa diketahui penyebabnya, pelaku melompat dari lantai empat sambil memegang lampu hias dan akhirnya terjatuh.

"Kalau korban sudah sembuh, kita akan periksa motif aksi itu," katanya
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009