Pontianak (ANTARA News) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Kalimantan Barat, Fathan A Rasyid, menyatakan bahwa cadangan uranium di provinsi itu bisa digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir selama 150 tahun.

"Dari data yang ada Kalbar setidaknya memiliki 25 ribu ton uranium yang tersebar di sekitar Kabupaten Melawi," kata Fathan A. Rasyid di Pontianak, Sabtu.

Ia mengatakan, PLTN merupakan solusi dalam mengatasi kekurangan energi listrik di Kalbar dan Pulau Kaliamantan pada umumnya.

"Baru-baru ini Bapedda Sekalimantan telah menyepakati akan mengembangkan PLTN di pulau itu dalam mengatasi kekurangan energi listrik," kata Fathan.

Kalbar setidaknya memiliki PLTN berkapasitas 1.000 mega watt untuk mengatasi krisis listrik di provinsi itu. "Akibat krisis listrik tidak sedikit niat investor yang ingin menanamkan modalnya harus ditolak karena terbatasnya pasokan listrik," katanya.

Ia mengatakan ke depan energi listrik dari nuklir memang harus diperhitungkan, kalau tidak diambil langkah tersebut maka krisis listrik di provinsi ini akan terus berkepanjangan.

"Kami menargetkan PLTN bisa terwujud 10 hingga 16 tahun ke depan. Saat ini pengembangan PLTN di Kalbar sudah masuk tahap studi kelayakan atau pase dua," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Kalbar Cornelis mengatakan dua kabupaten, yaitu Kabupaten Melawi dan Landak di provinsi itu dapat menjadi lokasi pembangunan PLTN.

Menurut dia, Kalbar memenuhi syarat untuk dibangun PLTN, karena salah satu wilayah yang mempunyai uranium, yakni di Kabupaten Melawi.

Selain itu, lanjut dia, Kalbar relatif aman dari bencana seperti gempa. "Sekarang bagaimana mengemas teknologi supaya tidak bocor, dan limbahnya aman," katanya.

Gubernur Cornelis telah menyampaikan usulan pembangunan PLTN itu kepada Dewan Energi Nasional.

Namun, lanjut dia, rencana dan pengembangan sumber energi di Kalbar sangat tergantung komitmen dari Pemerintah Pusat. "Investor sebenarnya banyak yang mau untuk mengembangkan listrik di Kalbar," katanya.

Konsumsi terbesar energi listrik di Kalbar untuk Kota Pontianak dan sekitarnya. Beban puncak sekitar 123 MW, daya mampu 148 MW.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009