3. Tugu Proklamasi
 
Pekerja menyelesaikan perawatan patung proklamator Soekarno di kompleks Tugu Proklamasi, Jakarta, Jumat (9/8/2019).  ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.


Tugu Proklamasi berdiri di kompleks Taman Proklamasi di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Taman tersebut berlokasi di bekas kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56, yang merupakan lokasi pembacaan proklamasi kemerdekaan pada tepat 75 tahun silam hari ini.

Terdapat tiga tugu peringatan yang berlokasi di Taman Proklamasi, yaitu Tugu Peringatan Satoe Tahoen Repoeblik Indonesia, Tugu Petir, dan Monumen Pahlawan Proklamator Soekarno-Hatta.

Tugu Peringatan Satoe Tahoen Repoeblik Indonesia adalah monumen pertama yang dibangun di Taman Proklamasi. Tugu ini diresmikan pada 17 Agustus 1946 oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir selama masa pendudukan sekutu.

Terdapat tulisan "Atas Oesaha Wanita Djakarta", penggambaran naskah kemerdekaan Indonesia, dan peta Indonesia. Tak lama setelah itu, peringatan itu diganti namanya menjadi Tugu Proklamasi.

Tugu Proklamasi diprakarsai oleh beberapa tokoh perempuan Indonesia yang tergabung dalam Pemuda Puteri Indonesia (PPI) dan Wanita Indonesia.

Selanjutnya, ada Tugu Petir setinggi 17 meter. Ia dinamai Tugu Petir lantaran di atasnya terdapat simbol petir.

Monumen peringatan ini menandai tempat di mana Sukarno berdiri sambil membaca teks proklamasi. Di dasar monumen tersebut terdapat tulisan logam "Disinilah Dibatjakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada Tanggal 17 Agustus 1945 djam 10.00 pagi oleh Bung Karno dan Bung Hatta".

Terakhir, Monumen Pahlawan Proklamator Sukarno-Hatta. Monumen ini menggambarkan dua patung perunggu Sukarno dan Hatta berdiri berdampingan, dengan postur yang disesuaikan dari dokumentasi foto ketika proklamasi pertama kali dibaca.

Keduanya mengapit lempengan batu perunggu, yang menggambarkan manuskrip proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Museum Sejarah Jakarta persingkat jam kunjungan

Baca juga: Tak lagi virtual, Museum Vatikan dibuka

Baca juga: Putri Bung Hatta: Peranan museum penting dalam pembelajaran sejarah

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020