Ketua pelaksana acara, Suhartono Wijaya, mengatakan kontes kelinci tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Pedagang dan Peternak Kelinci (HPPK) Tasikmalaya yang berlangsung selama tiga hari (27-29).
"Kami selenggarakan ini untuk mengembangkan usaha ternak dan hobi memelihara kelinci di Tasikmalaya," katanya yang juga menjabat sebagai ketua HPPK Tasikmalaya.
Ia menerangkan kontes kelinci akan memperebutkan piala bergilir dari walikota Tasikmalaya, dan hadiah hiburan lainnya bagi pemenang juara harapan pertama kedua dan ketiga.
Dijelaskannya kontes kelinci yang diikuti dari berbagai daerah seperti Banten, Bogor, daerah Priangan Timur Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Sumedang, serta peserta dari Bandung yang sudah terkenal dengan pengembangan peternakan kelinci di Lembang.
"Semua dari berbagai daerah di Jawa Barat ikut kontes kelinci ini yang baru pertama kali digelar di Tasikmalaya," katanya.
Ia menjelaskan kelinci yang dikonteskan yakni jenis Rex atau kelinci Angora Lion, kelinci pedaging atau jenis Lop serta kelinci campuran silang impor dan lokal.
Kelinci yang dikonteskan dinilai dari keagresifan, ukuran, tingkah laku, kerapihan, ketebalan dan keanekaragaman bulu-bulu kelinci serta ukuran tengkorak kepala kelinci.
"Dalam penilaian dilakukan oleh tim juri dengan melibatkan pakar kelinci," katanya.
Sementara itu salah seorang peserta kontes dari Lembang, Uus mengatakan kelinci yang dikonteskannya sebanyak 10 ekor dengan salah satu kelinci yang diunggulkannya yakni jenis Fuzzy Lop kelinci impor dari Amerika.
"Salah satu kelincu yang saya tampilkan adalah jenis Fuzzy Lop yang ditandingkan dalam kontes ini," katanya yang sudah beberapa kali mengikuti kontes kelinci dibeberapa daerah di Indonesia.
Acara kontes kelinci tersebut berlangsung meriah, para peserta menggelar pameran kelinci berbagai jenis dengan kandang khasnya disekitar lokasi gedung.
Suasana pameran tersebut membuat warga Tasikmalaya antusias mendatangi lokasi kontes dan pameran kelinci meskipun harus membayar tiket masuk dengan harga Rp5.000 per orang.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
