Boyolali (ANTARA News) - Sebanyak 236 rumah warga di dua kecamatan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah diterjang angin ribut dan menyebabkan satu orang luka berat.

Informasi yang dihimpun di Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Boyolali, Senin, menyebutkan, peristiwa angin ribut terjadi di Kecamatan Ampel, Minggu (27/12) sekitar pukul 16:00 WIB berlangsung sekitar 10 menit, dan menyebabkan sekitar 236 rumah warga di tiga desa mengalami kerusakan berat maupun ringan.

Bahkan rumah warga di Desa Urutsewu ada dua yang roboh, Desa Tanduk satu rumah dan kandang ayam permanen roboh serta Desa Gladagsari kandang di peternakan ayam dan satu rumah roboh.

Samsuri Warga RT 02 RW 07 Dukuh Karangnangka, Desa Urutsewu menjelaskan, kedua rumah warga di Desa Urutsewu roboh dan rata dengan tanah, yakni milik Rubiyem (75) warga RT02/RW07 dan Sri Purwani (54) RT04/RW07.

Bahkan, Rubiyem mengalami luka patah tulang pada kaki kanannya karena tertimpa bangunan rumahnya yang roboh, dan sudah dilarikan ke RSUD Pandan Arang Boyolali.

Korban lain, Sri Purwani menjelaskan, kejadian angin ribut mulai sekitar pukul 16:00 WIB dan untungnya saat peristiwa itu, dirinya tidak berada di rumahnya.

"Saya saat kejadian sedang berada di rumah saudara. Rumahnya yang roboh dalam keadaan kosong jadi tidak ada korban jiwa," katanya.

Menurut Sri Purwani, setelah kejadian tersebut, aliran listrik padam hingga Senin (28/12) siang ini, petugas PLN sedang melakukan perbaikan karena ada tiang listrik yang roboh menimpa rumah warga.

Sementara Sekretaris Kecamatan Ampel, Marjono menjelaskan, peristiwa angin ribut menerjang sekitar 236 rumah warga di tiga desa yakni Urutsewu, Gladagsari, dan Tanduk mengalami rusak parah dan ringan dan satu orang terluka dan dibawa ke RSUD Boyolali.

Menurut Marjono, angin ribut yang menerjang rumah warga di Desa Urutsewu, antara lain mengakibatkan dua rumah roboh, sembilan rumah rusak berat, delapan rumah rusak sedang dan 59 rumah lainnya rusak ringan. Sedangkan, di Desa Tanduk mengakibatkan, satu rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang, dan 50 rumah rusak ringan serta satu bangunan kandang ayam roboh.

"Desa Gladagsari angin ribut terjang di Dukuh Mrawan sebanyak 25 rumah warga mengalami rusak berat maupun ringan, Dukuh Getas Sari sebanyak 80 rumah rusak berat maupun ringan. Satu bangunan kandang ayam permanen juga roboh," katanya.

Sementara Camat Cepogo Arief Wardiyanto menjelaskan, peristiwa angin ribut juga menerjang di wilayah Kecamatan Cepogo dan mengakibatkan dua rumah warga di Desa Wonodoyo roboh dan satu rusak ringan.

Angin ribut juga memporakporandakan pipa air di sumber air Wonopedut sehingga aliran air bersih ke rumah-rumah warga terputus. Warga sekitar langsung melakukan perbaikan dengan gotong royong karena air tersebut merupakan satu-satunya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari.

Kabid Penanganan dan Penanggulangan Bencana Alam Kesbanglimas Boyolali, Sucipto, saat di lokasi Desa Urutsewu mengatakan, pihaknya sedang menyalurkan bahan makanan berupa beras, mie, kecap, sarden untuk Kecamatan Ampel sebagai penanggulangan darurat.

"Kami juga sedang melakukan pendataan jumlah rumah korban kerusakaan ringan maupun berat akibat angin ribut untuk dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten Boyolali dan kami belum bisa memperkirakan berapa kerugian akibat bencanan ini. Soal bantuan rumah korban angin ribut nanti pemkab yang menentukan," katanya.

Menurut dia, seorang korban yang terluka patah kaki kanannya akibat tertimbun bangunan rumah, akan mendapatkan pengobatan gratis di RUSD Pandan Arang Boyolali. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009