Cilacap (ANTARA News) - Hujan lebat yang disertai angin kencang menerjang Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, selama dua hari berturut-turut sehingga menyebabkan puluhan rumah mengalami kerusakan.

Berdasarkan data yang dihimpun ANTARA di Cilacap, Senin malam, musibah tersebut terjadi pada Minggu sore (27/12) sekitar pukul 16:00 WIB dan Senin sore (28/12) sekitar pukul 16:00 WIB.

Seorang warga di sekitar Stasiun Cipari, Ira Haryani mengatakan, angin tersebut membuat genting-genting rumah warga di sekitar tempat tersebut beterbangan.

Kendati tiupan angin tidak begitu kencang, kata dia, peristiwa tersebut membuat panik warga.

"Hujan lebat yang disertai angin kencang sore tadi (Senin, red.) telah membuat warga panik karena genting-genting rumahnya beterbangan," katanya.

Sementara itu pada peristiwa yang terjadi Minggu sore (27/12), sebanyak 10 rumah di Desa Segaralangu dan Banyupanas, Kecamatan Cipari, rusak akibat terjangan angin kencang.

Camat Cipari Warsono mengatakan, peristiwa tersebut bukan angin puting beliung seperti yang dilaporkan masyarakat.

"Kebetulan dari kemarin (Minggu, red), Kecamatan Cipari diguyur hujan lebat disertai angin kencang," katanya.

Secara terpisah, Sekretaris Kecamatan Cipari Luhur Satrio Muchsin mengatakan, dari 10 rumah rusak, sembilan di antaranya akibat tertimpa pohon besar yang tumbang.

Bahkan, kata dia, satu rumah milik Endang di Desa Banyupanas rusak parah akibat tertimpa pohon besar.

"Sementara sebuah rumah milik Parius Udin yang berada di seberang kantor kecamatan, atapnya kabur karena angin," katanya.

Menurut dia, atap rumah Parius Udin terbuat dari asbes sehingga mudah diterbangkan oleh hembusan angin kencang.

Selain rumah Parius Udin, kata dia, atap Gedung Olahraga Cipari juga mengalami kerusakan akibat angin kencang yang terjadi pada Minggu sore.

Ia mengatakan, sebagian besar rumah yang mengalami kerusakan, yakni bagian atap dan teras.

Akan tetapi, dia tidak menyebutkan jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat angin kencang tersebut.

"Kami masih melakukan pendataan dan hasilnya akan diserahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cilacap," katanya.

Disinggung mengenai bantuan bagi para korban musibah tersebut, dia mengatakan, hingga saat ini bantuan yang diterima berasal dari Dinas Sosial Kabupaten Cilacap berupa mi instan.

"Namun bantuan tersebut belum kami salurkan kepada para korban," kata Luhur.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009