Bandung (ANTARA News) - Kelompok Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri Bandung akan melakukan ekspedisi pendakian ke tujuh gunung tertinggi di dunia selama tiga tahun mulai Mei 2010.

"Ekspedisi ini akan digelar dalam waktu tiga tahun sekaligus menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara yang pendakinya telah melakukan penaklukan di tujuh gunung tertinggi dunia," kata Staf Operasi Wanadri Bandung, Ardeshir Yaftebbi di Bandung, Selasa.

Ia menyebutkan ekspedisi `spektakuler` yang akan dilakoni Tim Wanadri yang terdiri dari enam orang pendaki terbaiknya itu dinamai "Wanadri Untuk Indonesia: Di Atap-Atap Dunia".

Ketujuh gunung tertinggi dunia yang akan menjadi target ekspedisi Wanadri itu adalah Puncak "Cartenz Pyramid di Papua, Kilimanjaro di Afrika, Elbrus di Eropa, Acocagua di Amerika Selatan, Mc Kinley di AS, Pinson Masive di Antartika dan puncak tertinggi dunia "Mount Everest" di gugusan Hilamaya, Asia Selatan.

"Pendakian akan diawali dari Cartenz Pyramid di Papua dan diakhiri dengan ekspedisi penaklukan Mount Everest di Asia Selatan," kata Ardeshir.

Pendakian yang dilakukan selama tiga tahun disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan persiapan tim dilakukan secara matang.

"Ekspedisi ke tujuh gunung itu dilakukan cukup panjang yakni tiga tahun, karena tidak semua gunung bisa didaki setiap saat sehingga harus disesuaikan dengan kondisi," katanya.

Ia menyebutkan, ekspedisi penaklukan tujuh gunung tertinggi dunia itu dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat Bangsa dan Negara di mata dunia internasional.

Ia menyebutkan, dari 245 negara di dunia, tercatat baru 23 negara yang telah tercatat para pendakinya `menaklukan` ketujuh puncak gunung tertinggi di dunia itu.

"Salah satunya Singapura, tetangga kita yang tidak punya gunung merupakan salah satu dari 23 negara itu. Jadi kenapa kita yang punya puncak tertinggi (Cartenz Pyramid, Papua) tidak bisa melakukannya, dan Wanadri siap melakukannya," katanya.

Ia mengakui untuk melakukan ekspredisi spektakuler itu membutuhkan dana yang tidak sedikit yakni sekitar Rp7 miliar hingga Rp8 miliar.

Namun demikian, Ardeshir menyatakan hal itu tidak masalah dan pihaknya siap menggalang dana untuk ekspedisi itu termasuk menggandeng pemerintah dan mengaet sponsor secara profesional.

"Dari serangkaian ekspedisi pendakian itu, biaya terbesar pada pendakian terakhir di Mount Everest," kata Ardhesir Yaftebbi menambahkan.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Imansyah
Copyright © ANTARA 2009