Jakarta (ANTARA News) - Departemen Pekerjaan Umum mengklaim, sampai akhir 2009, kondisi jalan nasional sudah fungsional atau berstatus baik dan 87 persen dalam kondisi sedang.

Wakil Menteri PU Hermanto Dardak di Jakarta, Selasa mengatakan, kondisi jalan yang fungsional atau mantap tersebut meningkat dibanding awal 2004 yang baru mencapai 81 persen.

"Saat ini, sudah tidak ada lagi kondisi jalan yang rusak berat atau membaik dibanding status 2004 yang masih 11 persen," ujarnya.

Hermanto memaparkan, pada 2009, jalan nasional dalam kondisi baik mencapai 18.092 km atau 52,25 persen, kondisi sedang 12.055 km atau 34,81 persen dan rusak ringan 12,94 persen.

Sedangkan kondisi 2004 adalah berstatus baik 12.813 km atau 37 persen, sedang 15.200 km (44 persen), rusak ringan 2.770 km (8 persen) dan rusak berat 3.844 km(11 persen). Pada 2014 pemerintah menargetkan jalan nasional dalam kondisi mantap mencapai 95 persen.

Menurut dia, selain mencapai target fungsional, pihaknya juga meningkatkan pelayanan seperti mengurangi kemacetan melalui pembangunan dan pelebaran jalan, serta pembangunan jalan layang atau terowongan.

Hermanto mengatakan, pada 2009 pemerintah menuntaskan pembangunan jalan lintas timur Sumatra dan mempercepat peningkatan jalan pantai utara Jawa sebagai jalan raya ruas Jakarta-Demak-Kudus.

Selain itu pada 2009, pemerintah juga berhasil membangun Jembatan Suramadu, Jatim. "Setelah diresmikan pada 10 Juni lalu, sekarang sudah dilengkapi dengan tata lampu yang cantik dan siap menyambut Tahun Baru 2010," katanya.

Hermanto juga mengatakan, dari target pengadaan lahan jalan tol Trans Jawa sebanyak 4.700 ha, kini sudah dibebaskan sebanyak 26 persen.

"Sedang kalau dari pembebasan jalan tol yang saat ini menjadi prioritas untuk dibangun seperti Semarang-Solo dan Mojokerto-Jombang sudah mencapai 60 persen," katanya.

Untuk realisasi penyerapan anggaran 2009, menurut Hermanto, sudah mencapai 95 persen dari alokasi Rp18,636 triliun.

Pada 2009 pihaknya juga memulai pembangunan jalan berbasis kinerja (performance based contract/PBC). Sebagai proyek percontohan adalah Demak-Tengguli 11 km dan Ciasem-Pamanukan 22 km. (*)

Pewarta:
Editor: Imansyah
Copyright © ANTARA 2009