New York (ANTARA News) - Dolar menguat terhadap euro pada Selasa waktu New York karena terangkat oleh data AS yang menunjukkan ekonomi terbesar dunia itu perlahan-lahan keluar dari resesi terburuk.

Mata uang tunggal Eropa diperdagangkan pada 1,4354 dolar pada 2300 GMT, turun dari 1,4376 dolar akhir Senin. Dolar juga maju terhadap mata uang Jepang, menjadi 92,02 yen dari 91,62 yen. Euro naik menjadi 132,07 yen dari 131,74 yen.

"Dolar mendapatkan momentum terutama selama sesi AS, karena sebelum NY dibuka dolar benar-benar turun terhadap semua mata uang utama kecuali yen Jepang. Namun, pada akhir hari berhasil mengejar segala sesuatu kecuali untuk Aussie dan kiwi," kata Kathy Lien dari Global Forex Trading seperti dilaporkan AFP.

"Harapan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat terus mendasari berlanjutnya dukungan untuk dolar," kata Yosuke Hosokawa, kepala forex di Chuo Mitsui Trust Bank.

Analis memperingatkan bahwa aksi harga di minggu terakhir perdagangan tahun ini, ketika volume tipis, biasanya volatile. "Pasar sangat likuid, membuat mereka rentan terhadap harga cepat bergerak hanya karena sedikit rhyme atau alasan. Jangan berharap banyak perbaikan sampai minggu selanjutnya," kata para analis FXStreet.com dalam sebuah catatan klien.

"Tren memiliki cara untuk percepatan pada ari-hari terakhir tahun ini dan kemungkinan besar kita akan melihat beberapa pembelian dolar AS yang agresif hingga Selasa, Rabu dan Kamis," kata Joel Kruger dari Forex Capital Markets.

Angka-angka baru yang menunjukkan bahwa penurunan harga rumah AS telah melambat dan kepercayaan konsumen telah sedikit membaik merupakan dorongan untuk dolar di saat ekonomi bangkit dari downturn.

Para analis pada perusahaan pialang valuta asing Moneycorp memperingatkan dolar yang telah mengalami penurunan nilai terhadap euro tahun ini bisa jatuh lebih lanjut.

"Risiko untuk dolar adalah pengambilan keuntungan akhir tahun," kata mereka. Cameron Peacock, seorang analis di penyedia jasa keuangan IG Markets, mengakui tingkat "volatilitas" yang lebih tinggi dalam beberapa hari mendatang, tetapi menambahkan: "Paling tidak untuk saat ini, pasar tampaknya masih dalam asana hati bullish."

Data Departemen Tenaga Kerja AS minggu lalu menunjukkan bahwa klaim awal mingguan untuk tunjangan pengangguran jatuh ke level terendah sejak September 2008, ketika runtuhnya bank investasi AS, Lehman Brothers menandai awalkrisis keuangan global.

Awal bulan, departemen melaporkan kehilangan pekerjaan dipersempit ke 11.000 pada November dan tingkat pengangguran menukik ke 10.0 persen dari 10,2 persen.

Pada akhir perdagangan New York, dolar naik tipis menjadi 1,0362 Swiss franc dari 1,0346 Senin. Pound berada pada 1,5893 dolar, turun dari 1,6000. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009