Pantaun ANTARA menyebutkan hujan grimis mengguyur sebagian wilayah di Surabaya seperti Gubeng, Jagir Wonokromo, Jalan Darmo, Jalan Pahlawan dan lainnya. Meski demikian konvoi kendaraan bermotor tetap semarak.
Bahkan warga yang mengikuti konvoi tidak hanya dari Surabaya melainkan dari Sidoarjo dan Mojokerto. Bahkan arus lalu lintas di perbatasan Kota Surabaya dengan Kabupaten Sidoarjo khususnya di Waru telah padat kendaraan bermotor.
Kepadatan kendaraan bermotor juga terlihat di sepanjang jalan protokol mulai dari Jalan Ahmad Yani, Jalan Darmo, Jalan Basuki Rahmat, Gubernur Suryo hingga Yos Sudarso.
Bahkan sempat terjadi kemacetan di sekitar jalan menuju Balai Kota dan Jalan Pemuda akibat atraksi kembang abi yang ada di sekitar monumen kapal selam (Munkasel) dan Taman Arena Ketabang.
Sejumlah warga yang sedang lewat jalan pemuda sempat berhenti melihat atraksi kembang api sehinga sempat mengakibatkan kemacetan lalu lintas.
"Kalau dilihat dari atas jembatan dekat stasiun Gubeng, kembang api terlihat jelas. Makanya saya berhenti sebentar untuk melihatnya," kata Salah satu pengendara motor, Andi.
Sementara itu, Polwiltabes Surabaya juga telah mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas dengan sistem buka tutup akses masuk ke Kota Surabaya dan juga mengalihkan arus lalu lintas di beberapa ruas jalan menuju kawasan pusat Kota Surabaya.
Arus lalu lintas yang akan dialihkan di antaranya dari arah Sidoarjo menuju ke Bunderan Waru-Jalan Ahmad Yani. Pengendara yang akan masuk Jalan Raya Darmo akan dialihkan ke Jalan Diponegoro-Jalan Kedungdoro dan Jalan Arjuno.
Sebelumnya, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindaungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Kota Surabaya Soemarno, mengatakan pihaknya Kamis sore telah gelar pasukan untuk pengamanan malam tahun baru.
"Petugas keamanan gabungan dari Satpol PP, Kesbang Linmas dan Polwiltabes Surabaya akan di sebar ke semua wilayah di Surabaya," katanya.
Menurut dia, ada sekitar 1.400 petugas keamanan yang disediakan untuk mengamankan perayaan malam tahun baru. "Saya menghimbau agar warga bisa tertib di jalan," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
