Denpasar (ANTARA News) - Pusat oleh-oleh di Bali panen besar seiring melimpahnya kunjungan wisatawan yang berlangsung sejak masa liburan akhir tahun hingga memasuki Tahun Baru 2010.

Dari pemantauan ANTARA hingga Sabtu, pusat oleh-oleh seperti Erlangga 1 dan 2 serta Krisna di Jalan Nusa Kambangan, Kota Denpasar, yang buka sejak pagi hingga pukul 22.00 WITA, terus dijejali pengunjung.

Dari ribuan pengunjung Erlangga 2, seorang wanita terlihat membayar kasir hampir mencapai Rp1 juta.

"Kalau pakai kartu kredit jenis itu dikenakan tarif jasa 2,5 persen," ujar Ni Made Ayu, seorang kasir.  Wanita yang tengah menyelesaikan pembayaran belanjaan aneka oleh-oleh, sebagian besar kaos, pakaian wanita dan aneka kain itu pun menarik kembali kartunya dan menyerahkan segepok uang bertulis Rp1 juta.

Melimpahnya pengunjung juga ditandai melubernya parkir kendaraan hingga pinggir Jalan Nusa Kambangan, akibat areal parkir Erlangga 2 dan halaman Krisna, tak lagi mampu menampung kendaraan.

Demikian pula beberapa pusat oleh-oleh di Sunset Road, Kuta, seperti Jangkrik, Krisna maupun Kampoeng Bali, dalam beberapa hari ini selalu dijejali pengunjung. Bahkan, barang dengan ukuran tertentu habis stoknya.

"Pakaian wanita, anak-anak dan kaos untuk remaja dengan gambar corak Bali paling banyak dicari wisatawan. Karena itu untuk ukuran tertentu kami sampai kehabisan persediaan," ujar salah seorang kasir yang melayani antrean pembayar di Kampoeng Bali.

Melimpahnya pengunjung pada musim libur masa pergantian tahun ini dibarengi oleh macetnya arus lalulintas kendaraan di kawasan Kuta dan sekitar Kota Denpasar yang berlangsung hampir sepanjang hari hingga malam.

Kemacetan di berbagai jalur yang berlangsung berjam-jam tersebut menyita waktu wisatawan, sehingga banyak yang gagal memenuhi target mengunjungi sejumlah obyek wisata yang telah dijadwalkan.

Sebagian wisatawan bahkan memilih turun dari kendaraan dan berjalan kaki menuju obyek wisata seperti Pantai Kuta dan pusat oleh-oleh Joger di Jalan Raya Kuta yang hampir selalu macet parah. (*)

Pewarta: Ardianus
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010