Kota Gaza (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Jet tempur Israel, Senin malam, melancarkan dua serangan udara terpisah terhadap gerilyawan Palestina di bagian utara dan timur Jalur Gaza, tapi tak ada laporan mengenai korban cedera, kata beberapa saksi mata dan sumber keamanan.

Saksi mata tersebut mengatakan pesawat pengintai tanpa awak milik Israel menembakkan satu rudal ke "satu kelompok gerilyawan" di sebelah timur Kota Gaza, tapi mereka selamat dan tak ada laporan mengenai seorang pun yang cedera atau kerusakan.

Beberapa sumber keamanan HAMAS mengatakan pesawat tempur Israel, terutama F-16 dan pesawat tanpa awak, telah terbang di atas beberapa wilayah di Jalur Gaza selama beberapa jam.

Sementara itu, Senin pagi, dua gerilyawan dari sayap bersenjata Front Rakyat bagi Pembebasan Palestina (PFLP) selamat dari kemungkinan pembunuhan setelah satu pesawat pengintai tanpa awak milik Israel mengincar mereka dengan satu rudal di dekat kota kecil Jabalia di bagian utara Jalur Gaza.

Beberapa sumber keamanan juga mengatakan bahwa pada Senin sore beberapa kendaraan militer Israel masuk sejauh beberapa meter di sebelah utara kota kecil Beit Lahia di bagian utara Jalur Gaza.

Buldoser militer Israel, yang didukung oleh kendaraan lapis baja, memasuki wilayah tersebut dan merobohkan beberapa pohon milik petani Jalur Gaza, tambah sumber itu.

Israel, pada penghujung 2008 sampai awal 2009 melancarkan agresi 22 hari ke Jalur Gaza, sehingga menewaskan 1.400 orang Palestina, kebanyak warga sipil. Sebanyak 13 orang Yahudi, kebanyakan personil militer, juga tewas dalam peristiwa tersebut.

Sementara itu guna menghidupkan kembali perundingan perdamaian yang macet antara Palestina dengan Israel, Presiden Palestina Mahmud Abbas, Senin, bertemu dengan Presiden Mesir Hosni Mubarak, demikian kantor berita resmi Mesir, MENA.

Kedua pemimpin itu bertemu di daerah wisata Sharm esh-Sheikh, Mesir, dan membicarakan "usaha-usaha untuk menghidupkan kembali proses perdamaian... usaha untuk mengakhiri pembangunan permukiman, mencabut blokade terhadap rakyat Palestina dan mencapai rekonsiliasi antara faksi-faksi Palestina yang berseteru, kata MENA.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010