kami jemput keluarga dari pasien pelaku perjalanan sudah dinyatakan COVID-19
Kupang (ANTARA) - Gugus tugas penanganan dan pencegahan COVID-19 kota Kupang melakukan uji usap atau tes PCR bagi keluarga dari satu pelaku perjalanan dari Malang, Jawa Timur yang dinyatakan positif setelah melakukan uji usap di RSUD Prof WZ Johannes.

"Hari ini kami jemput keluarga dari pasien pelaku perjalanan sudah dinyatakan COVID-19 untuk dilakukan uji usap," kata juru bicara gugus tugas COVID-19 Kota Kupang Ernest Ludji kepada ANTARA di Kupang, Senin.

Hal ini disampaikan berkaitan dengan adanya pasien baru COVID-19 di Kota Kupang setelah sebelumnya ibu kota provinsi NTT itu dinyatakan sebagai zona kuning COVID-19.

Ia menjelaskan selain kepada seluruh keluarga yang kontak erat dengan pasien COVID-19 itu, sejumlah perawat yang ada di RS Leona yang sempat merawat pasien tersebut juga akan dilakukan uji usap.

"Hal ini kita lakukan agar tak ada yang terinfeksi oleh virus tersebut, sekaligus mencegahnya," tambah dia.

Baca juga: Dua perawat di Kota Kupang terkonfirmasi positif COVID-19

Baca juga: Undana Kupang hentikan aktivitas kampus cegah penularan COVID-19


Sementara itu berkaitan dengan pelacakan terhadap pelaku perjalanan lainnya dan kotaknya dengan orang-orang yang ada di kota Kupang masih terus dilakukan.

"Untuk hasil tracking mungkin sore nanti baru kami infokan, karena saat ini tracking masih terus berjalan," tutur dia.

Sebelumnya diberitakan bahwa seorang pelaku perjalanan dari Kota Malang, Jawa Timur asal Flores Timur dinyatakan positif COVID-19 setelah melalui uji usap yang dilakukan oleh RSUD Prof WZ Johannes di Kupang.

Hal ini membuat kota Kupang kembali menjadi zona merah COVID-19, setelah selama hampir sebulan ini dinyatakan zona kuning karena pasien positif COVID-19 sudah tidak ada.

"Saat ini pasien tersebut sudah dirawat intensif di ruang isolasi RSUD Proz WZ Johannes Kupang," ujar Ernest.

Baca juga: 102 desa di NTT belum distribusikan BLT Dana Desa dampak COVID-19

Baca juga: Warga terkonfirmasi COVID-19 di NTT capai 145 orang

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020