Jakarta (ANTARA News) - Para pengurus DPP Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) kedepan harus memanfaatkan potensi ekonomi di setiap daerah jika tidak ingin ditinggal oleh para anggota dan simpatisannya.

Saat ini, masalah ekonomi dinilai generasi muda jauh lebih penting dibanding dengan kegiatan yang bersifat politis.

Karena itu, siapa pun yang menjadi pengurus AMPI di masa depan, harus mampu mereaktualisasikan program ekonomi untuk kesejahteraan para anggotanya, kata calon Ketua Umum DPP AMPI, Maman Abdurrahman (29) di Jakarta, Kamis.

Maman Abdurrahman, seorang insiyur perminyakan, salah satu calon yang dimajukan oleh Dewan Pimpinan Daerah AMPI Kalimantan Barat, juga mendapat dukungan luas dari seluruh DPD.

Menurut Maman , ada tiga program ekonomi yang akan dilaksanakan jika ia terpilih menjadi Ketua Umum AMPI 2010-2015 yakni, menggalakkan koperasi para anggota AMPI di daerah, mendorong wirausaha lewat warung internet, dan warung makan (warteg dan sejenisnya).

"Saya sudah melakukan pembicaraan dengan Bakrie Foundation, kemungkinan pembiayaan tiga bentuk wira usaha itu dan mendapat sambutan positif karena Pak Aburizal Bakrie(Ketua Umum DPP Partai Golkar, red) ,juga ingin agar AMPI di masa depan lebih berperan dalam membantu mewujudkan target 30 persen perolehan suara Partai Golkar pada pemilu 2014," katanya.

Selain Bakrie Foundation, lembaga pembiayaan asing juga berminat, serta perbankan nasional. Syaratnya, para pengurus AMPI tidak ikut terjun langsung bisnis, tetapi hanya bersifat fasilitator seperti memberikan pelatihan pembukuan, penjualan dan membuat produk layak jual.

"Masalah itu penting dilakukan karena kelemahan koperasi dan usaha kecil saat ini karena tidak mampu membukukan keuangan secara baik sehingga perbankan enggan memberikan kredit dengan jumlah besar,"katanya.

Menjawab pertanyaan, Maman alumnus Universitas Trisakti itu mengatakan, AMPI saat ini ibarat mobil mewah , yang nilainya rendah karena mesinnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Oleh karena itu, katanya, pengurus AMPI kedepan harus berani melakukan reposisi, regenerasi dan rekonsiliasi agar dapat tumbuh secara baik dan tidak ditinggal oleh anggotanya.

Ia merinci konsep reposisi antara lain, para kader AMPI harus bersifat fleksibel, karena saat ini para pimpinan wilayah tidak semuanya berasal dari kader partai Golkar.

"Semua DPD harus dapat kerja sama secara sinergis agar tidak menyulitkan organisasi AMPI di daerah, sedang kaderisasi, pengurus harus berani menampilkan tokoh muda tanpa menafikan kader-kader AMPI yang saat ini masih berperan. Sedang rekonsiliasi, harus diciptakan hubungan yang lebih harmonis antara kader AMPI yang sudah tua dengan generasi muda sebagai penerus perjuangan organisasi," katanya..

Dengan konsep itu, diyakini AMPI kedepan akan dapat memainkan peran yang lebih penting dalam persaingan organisasi angkatan muda yang kian berat ini.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010