Gaza (ANTARA/ NewsXinhua-OANA) - Israel kembali menutup pintu perbatasan Jalur Gaza, tempat penyeberangan utama kargo, pada Kamis menyusul tembakan mortir gerilyawan Palestina di dekat pos Angkatan Darat Israel.

Sepuluh mortir ditembakkan di dekat penyeberangan Karem Shalom, pintu perbatasan utama yang digunakan Israel untuk pengiriman bantuan kemanusiaan dan bahan bakar ke kawasan Jalur Gaza yang diblokade Israel.

Israel juga menutup pintu perbatasan Kissufim, dekat pos militer Israel di Gaza tenggara, kata sumber keamanan Palestina.

Belum ada laporan korban luka atau kerusakan akibat tembakan mortir tersebut.

Tak lama setelah tembakan mortir itu, Radio Israel melaporkan bahwa pintu perbatasan Karem Shalom ditutup.

Sementara itu, sayap militer gerilyawan Palestina yang menamakan diri Komite Resistensi Poler mengklaim bertanggungjawab atas serangan itu.

Komite itu mengatakan tembakan mortir itu dilancarkan sebagai jawaban atas serangan udara Israel pada Selasa (5/1) yang menewaskan beberapa orang orang pejuang Palestina dan mencederai beberapa orang lainnya.

Para saksi mata pada Selasa mengatakan gerilyawan berusaha menembakkan roket ke Negev barat ketika sebuah pesawat tanpa awak Israel menyerang mereka.

Pada Kamis, beberapa pesawat tanpa awak Israel juga terbang di wilayah udara Jalur Gaza utara, menyerukan penduduk setempat agar berlindung di sebuah pagar listrik yang terletak antara Israel dan jalur Gaza yang dikontrol Hamas.

Sebelumnya, pada akhir pekan lalu Israel membuka pintu perbatasan Rafah di Jalur Gaza selatan untuk ekspor bunga dan strawberi ke Eropa dan mengizinkan bantuan kemanusiaan dan memasok bahan bakar minyak ke wilayah miskin itu, kata para pejabat.

Kepala Koordinasi Pasokan Bahan Pangan ke Gaza, Rael Fatouh, mengatakan penguasa pendudukan Israel telah membuka kembali pintu penyeberangan Karem Shalom untuk mengizinkan sekitar 74 truk pengangkut bantuan kemanusiaan dan bahan bakar minyak ke Gaza.

Ia menambahkan, Israel juga telah mengizinkan para petani Gaza untuk pertama kalinya guna menyediakan truk-truk berisi strawberi ekspor dari Gaza ke dunia luar, ditambah satu truk berisi bunga.

Israel telah memutuskan untuk mempersilakan para petani Gaza mengekspor semua produk bunga dan strawberi hingga musim panen ini yang berakhir pada Mei 2010.

Ini merupakan pertama kali Israel memperbolehkan ekspor langsung dari Gaza sejak Hamas menguasai wilayah itu pada Juni 2007.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010