Sungailiat (ANTARA News) - Sebanyak 44 desa dari 360 desa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) masih belum dialiri listrik PLN, sehingga kegiatan pembangunan menjadi jauh tertinggal.

Gubernur Babel, Eko Maulana Ali di Sungailiat, Kamis, mengatakan, kurangnya pasokan listrik PLN mengakibatkan belum semua desa yang beruntung mendapat aliran listrik.

Pihak PLN sendiri sering melakukan pemadaman bergilir akibat daya listrik terbatas dan tidak menerima penambahan pelanggan baru, sehingga kondisi ini juga mengakibatkan rendahnya mutu pendidikan di Babel.

Saat ini pelanggan PLN untuk rumah tangga berjumlah 127.690 dari total keseluruhan 300.526 KK, karena keterbatasan daya listrik itu tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan listrik masyarakat.

"Selain itu daerah terpencil dan tidak teraliri listrik menghambat investasi yang mau masuk dan terhambatnya pembangunan infrastruktur," katanya.

Ia menambahkan, selain itu dapat menjadi terhambatnya kelangsungan dan keberhasilan pelaksanaan program tahun kunjungan wisata ke Babel.

"Dengan dilaksanakannya `Boiler steam drum lifting` atau pekerjaan peletakan steam drum (pengumpul uap) pada bangunan boiler pada PLTU 3 Babel 2x30 MW yang merupakan kelanjutan dari `ground breaking` atau pemancangan tiang pertama pembangunan proyek tersebut yang telah dilaksanakan pada 28 April 2008 lalu ada sedikit harapan bagi masyarakat Babel untuk menikmati listrik yang lebih memadai," kata gubernur.

Eko menambahkan, walupun kebutuhan listrik di Babel yang mencapai 170 MW belum terpenuhi dan baru terpenuhi 100 MW, namun penyelesaian pembangunan PLTU 3 Babel ini diharapkan segera diselesaikan sehingga dapat menambah kekurangan pasokan daya listrik yang mencapai 70 MW tersebut.

"Kami berharap dengan pemasangan `Boiler steam drum lifting` PLTU 3 Babel 2x30 MW ini dapat selesai secepatnya, sehingga masyarakat Babel yang belum menikmati listrik segera dapat menikmati secepatnya," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010