Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia akan tetap melanjutkan kebijakan luar negerinya untuk secara konsisten membantu penyelesaian masalah-masalah global, termasuk mendukung perjuangan bangsa Palestina merdeka pada 2010.

"Indonesia akan terus mendukung secara konsisten perjuangan dan proses perdamaian yang ditujukan untuk mewujudkan suatu negara Palestina yang merdeka," kata Menteri Luar Negeri Marty M Natalegawa di Jakarta, Jumat.

Menurut Menlu, Indonesia melihat di Timur Tengah berbagai kekerasan yang bersumber pada Israel dan pelanggaran terhadap hukum internasional serta komitmen-komitmen yang sebelumnya disetujui masih berlangsung.

Oleh karena itu, lanjut Menlu, Indonesia terus mendorong penghidupan kembali upaya diplomatik oleh kelompok Quartet, (PBB, Rusia, Uni Eropa, Amerika Serikat) untuk menyelesaikan konflik tersebut.

Selain konflik Israel-Palestina, menurut Menlu, kebijakan luar negeri Indonesia juga tidak akan mengabaikan berbagai kesulitan yang terus berlanjut di Afghanistan dan Irak serta ancaman nuklir di Semenanjung Korea dan Iran.

"Indonesia akan berupaya memberikan kontribusi yang sejalan dengan kapasitas nasional serta prinsip-prinsip kebijakan luar negeri Indonesia, didasarkan pada analisa kebutuhan yang diidentifikasikan oleh negara-negara tersebut," katanya.

Terkait dengan ancaman nuklir, Menlu berharap, negara-negara pemilik senjata nuklir memiliki tanggung jawab untuk memastikan adanya pengurangan yang nyata dan dalam jumlah besar dalam persenjataan nuklir mereka.

Secara nasional, dan juga selaku Koordinator Gerakan Non-Blok (GNB) bagi isu-isu perlucutan senjata, Indonesia akan berperan aktif pada Konferensi Kaji Ulang Traktat Non-Proliferasi (NPT Review Conference) di New York pada Mei 2010.

Selain itu Indonesia akan terus berperan aktif memajukan keamanan dan perdamaian dunia melalui Gerakan Non Blok, Kelompok 77 dan Organisasi Konferensi Islam.  (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010