Tanjungpinang (ANTARA News) - Kepala Kantor SAR Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Bambang Subagyo mengatakan, korban meninggal dunia bertambah menjadi tujuh orang setelah tugboat atau kapal laut "Ocean Lark" tenggelam di perairan Tanjung Berakit, Bintan, Rabu lalu (6/1).

"Korban meninggal sudah ditemukan tim SAR gabungan Indonesia dan Singapura sebanyak tujuh orang sampai hari ini," kata Bambang di Tanjungpinang, Sabtu.

Bambang mengatakan, korban hilang yang masih dicari menjadi empat orang.

"Masih ada empat korban hilang yang sampai hari ini dilakukan pencarian," katanya.

Dua orang korban ditemukan pada hari pertama kejadian, kemudian lima korban lagi di hari ketiga setelah kecelakaan itu.

"Pada hari Jumat setelah ditemukan dua korban pada pukul 09.30 WIB dan satu korban pada pukul 10.00 WIB, ternyata ada tambahan dua korban meninggal lagi yang ditemukan sore hari, sehingga totalnya sekarang menjadi tujuh orang," tambahnya.

Seluruh korban selamat dan meninggal dunia sudah dibawa ke Singapura untuk diidentifikasi.

"Kami sedang menuggu data-data lengkap ke-13 korban, baik yang dinyatakan selamat, korban meninggal dan korban yang dinyatakan masih hilang dari pihak Singapura," katanya.

Dari 13 korban itu, 12 adalah anak buah kapal (ABK), sedangkan satunya lagi adalah penumpang yang sampai saat ini belum diketahui siapa.

Proses evakuasi dilanjutkan sampai tanggal 12 Januari 2010, sesuai standar pencarian selama tujuh hari.

"SAR Tanjungpinang sudah sepakat dengan "Rescue Coordination Centre (RCC)" Singapura untuk melakukan pencarian sampai tanggal 12 Januari 2010," ujar Bambang.

Ia mengatakan, keadaan cuaca yang sering berubah-ubah menjadi kendala proses evakuasi.

Dia mengatakan, bangkai "Ocean Lark" masih bisa dilihat. "Sekarang bagian kapal yang nampak adalah bagian belakang (buritan), sedangkan sebelumnya yang nampak adalah bagian samping kapal," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010