Batam (ANTARA News) - Ketua Majelis Pertimbangan Partai PN Amien Rais menegaskan, Drajad Wibowo otomatis menjadi Wakil Ketua Umum mendampingi Hatta Rajasa yang terpilih secara aklamasi menggantikan Soetrisno Bachir sebagai Ketua Umum PAN dalam Kongres ke-3 PAN di Batam, Sabtu.

"Jadi sudah otomatis Mas Dradjad jadi Wakil Ketum PAN," kata Amien kepada pers usai sidang pleno pemilihan ketua umum PAN yang baru.

Amin mengungkapkan, Sabtu dini hari tadi (9/1) telah dijalin kesepahaman antara dua kubu bahwa Hatta Rajasa akn dipilih secara aklamasi sebagai pimpinan PAN, sedangkan Drajad akan mendampinginya sebagai wakil ketua umum.

Ditegaskannya bahwa baik Hatta maupun Drajad adalah asset berharga partai yang harus saling bersinergi untuk membesarkan partai tersebut dimasa-masa mendatang.

"Kita bersyukur dengan terpilihnya Hatta sebagai Ketua Umum PAN secara aklamasi," ujarnya.

Sementara itu Hatta Rajasa menegaskan akan memperkuat ideologi dan platform partai tengah itu.

Menko Perekonomian itu juga bertekad melakukan penguatan sistem pengkaderan sebagai pintu masuk munculnya kader PAN yang lebih tangguh dan melancarkan proses regenerasi partai.

Sebagai partai yang dilahirkan dari semangat reformasi, menurut Hatta, PAN juga harus kritis dengan tetap memberikan solusi reformis dari berbagai persoalan bangsa.

"Kita harus tetap kritis tapi memberi solusi reformis," katanya.

Sedangkan Drajad Wibowo mengingatkan agar PAN tidak melupakan asal-usulnya, yakni dirintis oleh keluarga besar Muhammadiyah.

Partai itu memiliki hubungan emosional dengan Muhammadiyah dan sudah sewajarnya apabila kader-kader Muhammadiyah mendapatkan apresiasi yang layak disamping tetap membuka diri kepada potensi bangsa lainnya karena PAN adalah partai yang bersifat terbuka.

Drajad juga mengingatkan bahwa banyak partai yang kader-kadernya terhinggapi penyakit "AIDS".

"AIDS itu yakni `aku ingin duit sekarang`, `aku ingin duit segera`, `aku ingin duit sebanyak-sebanyaknya," katanya.

Penyakit tersebut telah menjebak banyak orang partai sehingga mereka terjerumus dalam berbagai kasus tercela semisal korupsi.

"Kita sebagai partai reformasi harus menunjukkan bahwa kita bisa tanpa AIDS. Karena sekali kena AIDS kita akan sengsara," demikian Drajad Wibowo.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010