Jakarta,(ANTARA News) - Promotor dan produser musik rock Log Zhelebour tak ingin band bentukannya, Jamrud, mengalami krisis dan akhirnya membubarkan diri.

"Bahkan seandainya saya nanti sudah mati pun Jamrud harus tetap ada. Ini band yang saya bentuk, band kesayangan saya. Kalau nanti Ajis (gitaris) mati pun, mungkin anaknya yang akan menggantikkannya. Pokoknya tidak boleh mati," kata Log, di sela konser mini peluncuuran album Best Of The Best Jamrud di Score! Citos, Jakarta Selatan, Minggu malam.

Kebanggaan Log Zhlebour tampaknya cukup beralasan, karena di tengah menjamurnya band-band pop di blantika musik nasional, Jamrud bisa dikatakan sebagai salah satu dari sedikit sekali band pengusung musik hingar bingar yang mampu berkiprah dan digemari kaula muda.

Lagu-lagu kelompok musik asal Cimahi, Bandung ini banyak yang mencetak hits, sebut saja Putri, Kabari Aku, Berakit-rakit, Waktuku Mandi, Terima Kasih, Ulang Tahun, dan Pelangi di Matamu yang seringkali dinyanyikan Susilo Bambang Yudhoyono saat berkampanye pada Pilpres 2004.

Semua lagu itu masuk daftar 17 karya terbaik Jamrud dalam album terbarunya.

Menurut Log, album Best Of The Best Jamrud merupakan awal dari kembalinya band itu ke blantika musik Tanah Air, tepatnya setelah vokalis Krisyanto mengundurkan diri dan digantikan oleh Donald.

Selain Donald, Jamrud formasi sekarang juga diwarnai dua musisi muda, Danny dan Irwan pada posisi gitar dan dram. Dua personil yang bertahan adalah Ajis dan Ricky Teddy (bas).

"Adanya tiga musisi muda ini akan menopang Jamrud di era sekarang, karena regenerasi penggemar juga terjadi. Fans Jamrud 10 tahun lalu berbeda atau bertambah pada jaman sekarang," katanya.

Sebagai awal kembalinya Jamrud, proses pembuatan album Best Of The Best band ini tidak kurang dilakukan di Benchmark Mastering, Sidney, Australia, dengan tata musik yang berbeda dari aslinya.

"Boleh dibilang hampir 75 persen lagu-lagu dalam album ini kita buat baru aransemennya," kata Ajis.

Ketika ditanyakan tentang kehadiran Donald, Danny dan Irwan, ia mengatakan ketiga musisi muda itu membuat musik metal core Jamrud menjadi lebih keras, tetapi tetap "berkompromi dengan telinga melayu".

Log Zhelebour berharap tiga personil baru Jamrud dapat memberi kontribusi maksimal di masa datang. "Di album ini mereka baru adaptasi, kira-kira begitu istilahnya," katanya.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010