Mamuju (ANTARA News) - Calon Bupati Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat Drs Suhardi Duka MM (SDK), diyakini memiliki peluang untuk memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan mencapai kemenangan mutlak di Pilkada Mamuju.

"Kami yakin SDK punya peluang menang mutlak di pilkada Mamuju, bahkan mampu memecahkan rekor muri di Pilkada Mamuju," kata Direktur Program Jaringan Suara Indonesia (JSI), Popoh Linggih, di Mamuju, Senin.

Ia mengatakan, berdasarkan survey yang telah dilakukan lembaganya, kemenangan SDK di pilkada Mamuju akan mencapai sekitar 80,6 persen, persentase tersebut berdasarkan keinginan masyarakat yang akan memilih di Pilkada Mamuju pada bulan Agustus tahun 2010.

"Berdasarkan survey yang dilakukan JSI, sekitar 80,6 persen masyarakat Mamuju masih menghendaki SDK memimpin maju lima tahun ke depan, sementara hanya sekitar 7,1 persen masyarakat yang tidak menghendaki," katanya.

Terdapat sekitar 12,3 persen masyarakat yang disurvey tidak memberikan jawaban atau pendapatnya alias tidak tahu apakah akan memilih SDK atau calon lain selain SDK.

"Itu berarti SDK masih berpeluang menambah persentase kemenangannya, dan mampu memecahkan rekor muri, jika masyarakat yang belum memberikan pendapat atau dukungan kepada SDK yang jumlahnya sekitar 12,3 persen tersebut tiba-tiba berbalik," katanya.

Manurut dia, jika itu terjadi karena SDK memainkan peranan politik dan kerja lapangan bagus melalui pencitraan, maka peluang kemenangan SDK akan mencapai 92,9 persen.

Dengan begitu, lanjutnya, SDK memecahkan rekor Muri yang saat ini dipegang oleh Bupati Kabupaten Banjar, Provinsi Jawa Barat yang memperoleh kemenangan dipilkada sekitar 91 persen.

Menurut dia, dukungan masyarakat kepada SDK karena keberhasilannya dalam peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis di wilayah ini.

"Kunci dukungan masyarakat kepada SDK karena 87 persen masyarakat puas dengan pendidikan gratis dan 85 persen masyarakat puas dengan kesehatan gratis, itu berdasarkan survey kami," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010