Ankara (ANTARA News) - Para pemimpin Lebanon dan Turki, Senin, mengecam Israel dan menuduh negara Yahudi itu mengancam perdamaian serta menyeru masyarakat internasional agar menekan Tel Aviv mengenai kepemilikan senjata nuklirnya.

"Masyarakat internasional mesti memperingatkan Israel mengenai simpanan senjata nuklirnya sebagaimana dilakukannya atas Iran untuk memperlihatkan pendekatan yang adil dalam penanganan ancaman nuklir di Timur Tengah," kata Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan dalam taklimat bersama dengan Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri yang sedang berkunjung ke negara tersebut.

Pendekatan yang tidak adil dapat menimbulkan masalah di wilayah tersebut dan menyebar ketidakstabilan ke seluruh dunia, kata Erdogan. Perdana menteri itu mengatakan Turki tak ingin satu negara pun di wilayah itu memiliki senjata nuklir, baik Iran maupun Israel.

Ia menuduh Israel melanggar wilayah perairan dan udara Palestina, dan mengecam serangan udara Israel baru-baru ini ke Jalur Gaza, yang dilancarkan menyusul gelombang serangan roket oleh kelompok gerilyawan Jalur Gaza ke permukiman Israel di sekitar daerah kantung yang dikuasai HAMAS.

"Negara (Israel) itu memiliki dan menggunakan kekuatan secara tidak layak. Negara tersebut melanggar resolusi PBB dan nyaman dengan kondisi itu," kata Erdogan.

Turki telah berulangkali mengecam serangan Israel ke Jalur Gaza pada Desember 2008 dan operasi militer Israel terhadap kelompok gerilyawan Syiah yang bersenjata di Lebanon, Hizbullah, selama perang 34 hari pada 2006.

Saad, yang melakukan kunjungan tiga hari ke Turki, mengatakan Israel adalah negara yang mengancam keamanan Lebanon.

Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF), Senin pagi, menembakkan senjara artileri anti-pesawat ke beberapa pesawat tempur Israel yang terbang di wilayah udara Lebanon, demikian laporan National News Agency (NNA), yang dikelola negara.

Erdogan mengatakan Israel telah mengabaikan dan melanggar lebih dari 100 resolusi PBB. termasuk Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB, yang mengakhiri perang 2006 antara Israel dan Hizbullah, dan merusak kredibilitas PBB.

Lebanon menuduh Israel melanggar wilayah udaranya setiap hari, pelanggaran terhadap resolusi tersebut.

Saad Hariri mengatakan ia menghargai dukungan Turki bagi kestabilan dan keamanan Lebanon, dan menyatakan negaranya memandang Turki sebagai mitra dalam membangun kemakmuran dan keamanan regional.

Turki dan Lebanon telah menandatangani enam kesepakatan, termasuk persetujuan untuk mencabut visa masuk dan memperluas kerja sama militer, selama kunjungan Saad, kata Erdogan pada taklimat itu.

Kesepakatan lain meliputi bidang kesehatan, pertanian, transportasi dan pendidikan, kata perdana menteri itu.Saad tiba di Turki, Ahad dan dijadwalkan mengakhiri kunjungannya pada Selasa.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010