Padang (ANTARA News) - Bagi Duta Besar RI untuk Lebanon, Bagas Hapsoro, Kota Padang, Sumatra Barat, bukanlah daerah yang asing karena dia pernah sekolah di kota yang berjuluk "Kota Bengkuang" itu.

"Pada tahun 1970 saya sekolah di SD Alang Lawas Padang. Saya pernah tinggal di Jalan Sudirman, dekat kantor RRI," tutur Bagas ketika berkunjung ke Padang, kemarin.

Pria kelahiran Yogyakarta, 8 Maret 1958 itu tinggal di Padang karena ayahnya, Santoso Pujosuborto SH, waktu itu adalah seorang hakim yang bertugas di kota tersebut.

Kini, setelah 40 tahun lebih meninggalkan Padang, Bagas tidak dapat menyembunyikan kekagumannya terhadap kemajuan Kota Padang.

"Pada Senin malam, saya sempat memandang Kota Padang dari kampus Unand Limau Manis, sudah banyak yang berubah. Jalan-jalan sudah jadi lebih baik," kata Bagas.

Karena memiliki hubungan emosional dengan Padang, Bagas merasa berempati ketika mendengar Padang ditimpa gempa pada 30 September 2009.

Di Lebanon, Bagas menciptakan sebuah lagu berjudul "Padang: Don`t Lose Your Hope" (Padang: Jangan kehilangan harapan).

"Saya bisa main piano. Saya karang lagu, 20 hari kemudian lagu itu dinyanyikan dalam sebuah malam amal bagi korban gempa Sumbar," tuturnya.

Mendengar bait-bait lagu itu, warga Lebanon banyak yang bersimpati. Mereka menyumbangkan dana bagi korban gempa Sumbar.

Lagu itu tak lain memberi semangat dan menyeru kepada masyarakat Padang bahwa mereka tidak sendiri menghadapi bencana, saudara-saudara di Lebanon tak pernah melupakan mereka.

"Lagu itu terinspirasi dari pesan yang disampaikan langsung Miss Lebanon 2009 Martine Andraos bahwa Lebanon adalah saudara masyarakat Padang yang siap membantu berbagai masalah yang dihadapi," kata lelaki tinggi besar itu.

Lagu yang dikarang Bagas itu dinyanyikan artis remaja Lebanon, Rania Abi Nahder dan Erwin Mursidi, anggota Kontingen Garuda yang bertugas di Lebanon pada 2009. Lagu tersebut menjadi "soundtrack" acara malam amal yang diselenggarakan KBRI.

Pada Selasa, Bagas menyalurkan bantuan senilai 49.700 dolar AS, yang merupakan bantuan spontan warga Lebanon. Bantuan sebesar itu akan dipergunakan bagi rehabilitasi gedung SD 38 Kampung Baru, Kota Padang, yang rusak berat akibat gempa.

"Di sini dalam keadaan apa pun kita tidak boleh putus asa," kata Bagas memotivasi warga Padang.

Ia mengatakan Padang merupakan daerah gudangnya sumber daya manusia (SDM). Dari Sumbar banyak berasal para diplomat, dan hakim agung.

Bagas mengatakan Sumbar juga memiliki potensi besar di bidang pariwisata, dan pertambangan.

Karena itu, ia menyatakan dirinya siap memfasilitasi investor datang ke Sumbar.

"Sudah kewajiban perwakilan, khususnya saya, mendatangkan orang ke sini. Kita bawa, kita kawal, supaya nanti tidak ada pertanyaan-pertanyaan lagi. Sebab, orang luar pasti bingung bagaimana pelaksanaan otonomi daerah di sini, yang berbeda dengan tempat lain," kata Bagas. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010