Kabul (ANTARA News/AFP) - Para pembuat Undang-Undang Afghanistan akan melakukan pemungutan suara pada pekan ini terhadap daftar calon anggota kabinet kedua Presiden hamid Karzai, setelah memveto sebagian besar calon anggota kabinet sebelumnya, menurut pejabat parlemen, Kamis.

Para anggota parlemen menolak 17 dari 24 calon anggota kabinet karzai awal bulan ini. Sebuah sikap yang merendahkan setelah pengumuman kemenangan karzai pada pemilihan umum Agustus ini yang diwarnai oleh kecurangan meluas, sebagian besar demi keuntungannya.

Pekan lalu dia memerintahkan parlemen untuk membatalkan waktu istirahat (reses) musim dingin, dan kemudian menyerahkan sebuah daftar pertimbangan baru.

Para anggota parlemen telah menghabiskan sepanjang pekan untuk membahas para kandidat baru itu, terkait kecocokan mereka dengan posisi yang dijanjikan, sebelum melakukan pemungutan suara secara tertutup terhadap 14 orang pria dan tiga wanita yang diajukan Karzai.

"Kami hari ini setuju bahwa kami akan melakukan pemungutan suara terhadap para kandidat baru pada Sabtu," menurut anggota parlemen Shukria Barakzai kepada AFP.

Juru bicara parlemen Haseeb Noori membenarkan tanggal itu.

"Kabinet akan ditetapkan pada Sabtu," kata Noori. "Hal itu akan dimulai pada pagi hari dan hasilnya akan diumumkan segera setelah pemungutan suara selesai."

Barakzai mengatakan bahwa ia percaya akan ada lebih banyak kandidat yang mampu lolos kualifikasi pada pemungutan suara putaran kedua ini, sekalipun ada perpecahan di antara para anggota parlemen.

"Satu kelompok anggota parlemen ingin pemerintah segara dibentuk sesegera mungkin dan saya kira kelompok ini akan menyetujui sebagian besar kandidat," ujarnya.

"Kelompok kedua adalah mereka yang menginginkan wajah-wajah baru dalam pemerintahan, mereka tampaknya akan memilih sejumlah kandidat," katanya.

"Satu hal yang pasti, tidak seluruh kandidat akan juga disetujui kali ini."

Penolakan terhadap usulan pertama kabinet Karzai telah menempatkan negara itu pada kondisi tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi, yang mengakibatkan kemandegan politik sejak pemilihan umum Agustus lalu.

Karzai ingin membentuk sebuah pemerintahan menjelang konferensi internasional yang akan digelar di London pada 28 Januari. Ia akan ditemani oleh 11 menteri dalam konferensi itu, menurut para diplomat dan pengamat.

Konferensi London akan memberi tempat bagi Afghanistan dan negara-negara barat pendukungnya --yang bersama-sama memiliki 113 ribu prajurit yang memerangi Taliban, dibawah pimpinan AS dan NATO-- guna meresmikan sebuah rencana pembangunan dan keamanan padad 2010, menurut salah satu diplomat dari Eropa.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010