Washington, (ANTARA News) - Amerika Serikat (AS) memperketat pengamanan bandar udaranya menyusul peringatan intelijen tentang meningkatnya rencana serangan para pendukung Al-Qaidah di Yaman pascarencana pengemboman pesawat di Hari Natal yang gagal Desember lalu.

Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Janet Napolitano, Kamis waktu Washington atau Jumat WIB, mengumumkan peningkatan pemeriksaan keamanan Bandara dan aparat keamanan bersenjata di penerbangan-penerbangan, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Kami harus tetap mewaspadai berlanjutnya ancaman Al-Qaidah dan kami mengambil langkah-langkah peringatan keamanan tambahan untuk melindungi warga negara Amerika," katanya.

Di antara langkah-langkah keamanan tambahan di Bandara AS itu adalah pemeriksaan acak yang diperketat, penambahan aparat keamanan penerbangan untuk rute-rute tertentu, dan memasukkan tambahan nama orang yang dicurigai ke sistem daftar pemantauan teroris, katanya.

Menyusul upaya pengeboman yang gagal terhadap pesawat "Northwest" Desember lalu, Presiden Barach Obama memerintahkan dilakukannya pengajian keamanan secara luas.

Akibat kasus ini, pemerintahan Presiden Obama dikritik berbagai kalangan karena intelijen dianggap gagal menghentikan naiknya Umar Farouk Abdulmutallah (UFA)ke pesawat dengan tujuan Detroit itu.

Ketika memasuki pesawat itu, UFA dituduh membawa bahan peledak yang disembunyikannya di pakaian dalamnya.

Pria Nigeria berusia 23 tahun yang dilaporkan pernah dilatih Al-Qaidah Yaman itu telah didakwa dengan tuduhan melakukan upaya pembunuhan dan mencoba menggunakan senjata pemusnah massal di pesawat berpenumpang 290 orang yang bertolak dari Amsterdam itu.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010