Ternate (ANTARA News) - Ikbal Ruray yang kini menjadi terdakwa dalam kasus dugaan gratifikasi senilai Rp1,2 miliar terpilih menjadi calon Walikota Ternate yang akan diusung DPD II Partai Golkar Ternate pada pemilukada Kota Ternate 2010.

Ikbal Ruray yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Ternate terpilih menjadi calon Partai Golkar pada pemilukada Kota Ternate dalam Rapat Pimpinan Daerah Khusus (Rapimdasus) DPD II Partai Golkar Kota Ternate di Ternate, Jumat.

Dalam Rapimdasus untuk memilih calon Walikota Ternate yang akan diusung Partai Golkar pada pemilukada 2010 tersebut ada delapan calon yang bersaing, namun peserta Rapimdasus secara aklamasi memilih Ikbal Ruray yang juga Ketua DPRD Kota Ternate itu.

Salah seorang peserta Rapimdasus tersebut, Asgar Saleh mengatakan peserta Rapimdasus secara aklamasi memilih Ikbal Ruray karena yang bersangkutan dinilai layak dan mendapat banyak dukungan dari masyarakat Kota Ternate.

Ikbal Ruray memang saat ini tersandung kasus hukum, namun hal tersebut tidak mengurangi citra dan dukungan masyarakat di Kota Ternate terhadap figur Ikbal Ruray, baik dalam kapasitas sebagai tokoh politik maupun sebagai calon Walikota Ternate.

"Masyarakat Ternate percaya bahwa Ikbal Ruray tidak bersalah dalam kasus tersebut, dan mereka percaya bahwa Majelis Hakim akan membebaskan Ikbal Ruray dari segala dakwaan," kata Asgar Saleh.

Ikbal Ruray diseret ke pengadilan karena dituduh menerima gratifikasi senilai Rp1,2 miliar dari kontraktor di Ternate untuk imbalan pengurusan proyek di lingkup Pemkot Ternate.

Namun para saksi dalam sidang di Pengadilan Negeri Ternate mengaku bahwa dana tersebut bukan sebagai gratifikasi, melainkan bantuan mereka kepada Persiter, karena saat itu Ikbal Ruray merupakan Manajer Persiter Ternate.

Sejumlah pengurus Persiter, juga membenarkan bahwa dana yang diterima Ikbal Ruray tersebut merupakan bantuan kontraktor untuk Persiter Ternate. Dana tersebut juga telah dipertanggungjawabkan oleh Ikbal Ruray kepada pengurus. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010