Hari ini rupiah kelihatannya masih merespons positif pernyataan dovish Jerome Powell yang mengindikasikan mempertahankan pelonggaran moneter lebih lama
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore ditutup menguat seiring sinyal pelonggaran moneter oleh bank sentral AS The Fed.

Rupiah ditutup menguat 69 poin atau 0,47 persen menjadi Rp14.563 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.632 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures di Jakarta, Senin, mengatakan, pidato Gubernur Federal Reserve (Fed) Jerome Powell pada pekan lalu masih berdampak positif bagi mata uang Garuda.

Baca juga: Rupiah awal pekan menguat tajam, ditopang turunnya permintaan valas

"Hari ini rupiah kelihatannya masih merespons positif pernyataan dovish Jerome Powell yang mengindikasikan mempertahankan pelonggaran moneter lebih lama dan mungkin lebih agresif untuk mengangkat inflasi AS melebihi target dua persen," ujar Ariston.

Selain itu, lanjut Ariston, kepercayaan asing juga terlihat meningkat dengan menurunnya Credit Default Swap (CDS) Indonesia.

CDS adalah kontrak swap yang mengikat pembeli untuk melakukan pembayaran berkala kepada penjual dan sebagai imbalannya, mendapatkan ganti rugi apabila underlying asset dalam kontrak CDS mengalami credit events.

Baca juga: Dolar AS diperdagangkan pada kisaran paruh tengah 105 yen di Tokyo

Sebagaimana umumnya instrumen derivatif lain, kontrak CDS tidak mewajibkan pembeli atau penjual memiliki aset atau kredit yang dirujuk oleh kontrak.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.505 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.505 per dolar AS hingga Rp14.568 per dolar AS.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp14.554 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.702 per dolar AS.

Baca juga: IHSG berpeluang menguat hari ini, ditopang positifnya bursa regional

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020