Banda Aceh (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memperkirakan lebih 1.000 kepala keluarga (KK) korban tsunami belum memiliki rumah bantuan dan berharap Pemerintah Aceh dapat menanggulanginya pada tahun anggaran 2010.

"Kalau kita bicara korban tsunami yang belum memiliki rumah di Aceh Barat masih di atas 1.000 KK, tapi perlu dilakukan verikasi untuk mencari kebenaran dari data tersebut," kata Wakil Bupati Aceh Barat, Fuadri di Banda Aceh, Sabtu.

Akan tetapi, data akurat dimiliki pemerintah bahwa masih ada korban tsunami yang belum memiliki rumah dan tercatat 321 KK. Tapi korban yang belum memiliki rumah bantuan dan berstatus sebagai penyewa saat tsunami diperkirakan masih banyak.

"Kami akan melakukan verikasi, jangan-jangan ada korban yang sudah memiliki rumah dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM/NGO) di luar Aceh Barat, namun minta lagi rumah dari Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) di Aceh Barat," katanya.

Aceh Barat merupakan salah satu kabupaten/kota di Provinsi Aceh yang terparah diterjang tsunami 26 Desember 2004. Ribuan rumah warga rusak dan hancur diterjang bencana alam dahsyat yang terjadi pada Minggu 26 Desember 2004 tersebut.

Fuadri menyebutkan, data lebih 1.000 KK korban tsunami yang belum memiliki rumah bantuan tersebut berdasarkan laporan dari BRR ketika lembaga itu melakukan tugas rehab rekons di daerah ini.

"Pada 2006-2007, BRR memprogramkan membangun 1.100 unit rumah, namun yang terealisir hanya sekitar 100 unit. Kemudian data 1.000 unit rumah tersebut hilang. Data itulah yang menjadi dokumen kami sekarang dan menjadi `PR` yang ditinggalkan BRR," jelasnya.

Oleh karena itu diharapkan Pemerintah Aceh agar mengakomodir pembangunan rumah bagi korban tsunami di Aceh Barat mulai tahun anggaran 2010.

"Kami berharap sisa rumah yang tidak tertangani BRR itu bisa dibangun secara bertahap oleh Pemerintah Aceh melalui program pembangunan rumah kaum dhuafa," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010