Surabaya (ANTARA) - Salah satu penerima bantuan subsidi upah (BSU) Dominicus B di Surabaya, Senin, mengaku akan menggunakan uang bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Seorang pria yang sehari-hari bekerja sebagai sekuriti sebuah sekolah di Surabaya ini mengatakan dirinya merasa sangat terbantu dengan BSU yang diberikan itu.

"Sangat terbantu, karena memang semua sedang dalam masa pandemi COVID-19," katanya di Surabaya.

Ia mengatakan kebutuhan sehari-hari yang dimaksudkan yaitu membeli beras dan juga untuk membeli kebutuhan bahan pokok lainnya.

Baca juga: Penerima BSU: Bantuan cukup untuk penuhi kekurangan pangan

Baca juga: Penerima BSU belanjakan dana bantuan beli bahan pokok


"Terima kasih kepada pemerintah atas bantuan yang diberikan kepada pekerja ini karena memang banyak kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi," katanya.

Ia mengatakan, bantuan yang diberikan itu langsung masuk ke rekeningnya dan dirinya mendapatkan notifikasi melalui pesan pendek.

"Saya mendapatkan bantuan tahap pertama sebesar Rp1,2 juta," katanya.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur mengharapkan supaya Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang diterima pekerja peserta BPJAMSOSTEK bisa meningkatkan daya beli di masyarakat sehingga tercipta perputaran roda perekonomian.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Himawan Estu Bagijo di Surabaya, beberapa waktu lalu menjelaskan dana bantuan itu secara nasional diberikan kepada 2,5 juta rekening pekerja Indonesia senilai Rp1,2 juta untuk termin pertama.

"Untuk Jawa Timur jumlah rekening yang disetorkan oleh BPJAMSOSTEK sebanyak 1,6 juta rekening," katanya.

Pemprov Jatim, kata dia, bahagia karena ada stimulus uang pekerja, sehingga diharapkan uang tersebut bisa dibelanjakan di pasar untuk kebutuhan dan meningkatkan daya beli masyarakat karena ada perputaran uang di dalamnya.

Ia menjelaskan, dengan adanya peningkatan daya beli itu tentunya ada pergerakan uang yang beredar luas di masyarakat dan memperkuat pemberdayaan.

"Selanjutnya, kalau daya beli itu ada maka bisa menurunkan angka kemiskinan di Jawa Timur," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Direktur BPJAMSOSTEK Kanwil Jatim Dodo Suharto mengatakan pihaknya mendorong kepada perusahaan untuk melaporkan rekening para peserta.

"Selama sepuluh hari terakhir kami terus berusaha mengumpulkan rekening peserta yang gajinya di bawah Rp5 juta," katanya.

Ia menjelaskan, di Jawa Timur jumlah peserta penerima upah sebanyak 1,8 juta dan yang sudah disetorkan sebanyak 1,6 juta nomor rekening.

"Target kami 1,5 juta yang dikirimkan tetapi berhasil disetorkan 1,6 juta nomor rekening," ujarnya.*

Baca juga: Bantuan subsidi upah untuk dosen PTS di Palembang mulai diterima

Baca juga: BPJAMSOSTEK tunggu data pekerja penerima BSU hingga 31 Agustus 2020

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020