Peshawar, Pakistan (ANTARA News/Reuters) - Sebuah pesawat tanpa awak milik Amerika Serikat menembakkan rudal-rudal di wilayah Waziristan Selatan Pakistan di perbatasan Afghanistan, menewaskan paling tidak 15 orang , Ahad, kata para pejabat keamanan Pakistan.

Amerika Serikat meningkatkan serangan-serangan pesawat tanpa pilot di wilayah-wilayah suku Pakistan sejak serangan bom bunuh diri 30 Desember yang menewaskan tujuh karyawan badan intelijen AS CIA di sebuah pangkalan AS di Afghanistan.

"Kini jumlah korban tewas 15 orang. dan akan mungkin meningkat lagi. Warga masih sibuk menyingkirkan puing-puing ," kata seorang pejabat senior keamanan kepada Reuters. Sebagian besar korban adalah para pejuang asing, tambahnya.

Sepuluh hari setelah serangan di Afghanistan oleh seorang agen ganda Jordania -- paling berdarah kedua dalam sejarah agen itu -- pemimpin gerilyawan Taliban Hakimullah Mehsud dalam sebuah rekaman video tampak duduk disamping pembom bunuh diri untuk mengucapkan selamat jalan.

Pembom itu mengatakan ia akan membalas kematian seorang pemimpin Taliban akibat serangan udara tahun lalu dan menyerukan serangan serangan di dan di luar Amerika Serikat.

Serangan-serangan pesawat tanpa awak itu adalah satu sumber pertikaian antara AS dan Pakistan , yang mengatakan tindakan itu melanggar kedaulatannya.

Para pejabat AS mengatakan serangan-serangan rudal itu dilakukan berdasarkan satu perjanjian dengan Islamabad. Islamabad membantah pernyataan itu.

Washington mengatakan serangan pesawat itu adalah satu senjata yang efektif di daerah-daerah suku di Pakistan barat laut di sepanjang perbatasan Afghanistan yang dianggap sebagai satu pusat global bagi para gerilyawan termasuk tokoh-tokoh senior Al Qaida dan Taliban.

Pakistan menolak tekanan AS untuk menangani kelompok-kelompok gerilyawan Afghanistan yang menggunakan daerah-daerah suku yang kacau sebagai pangkalan untuk memerangi pasukan Barat di Afghanistan dan mengatakan mereka memusatkan serangan pada musuh-musuh Taliban yang berada di wilayahnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010