Timika (ANTARA News) - Pembentukan Distrik Kwamki Narama dianggap sebagai solusi terbaik untuk mengatasi kasus pertikaian yang rawan terjadi antar warga Kwamki Lama, Kelurahan Harapan, Timika, Papua, demikian komentar sejumlah kalangan di Timika, Minggu.

"Kami sudah menyurati Pemda Mimika untuk mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan rencana peningkatan status Kelurahan Harapan menjadi Distrik Kwamki Narama," kata Ketua Sementara DPRD Mimika Trifena Tinal.

Trifena mengatakan sangat sulit mengatasi konflik antar warga Kwamki Lama jika wilayah itu masih setingkat kelurahan dan tidak dilengkapi dengan perangkat kepolisian sektor (Polsek), dan Komando Rayon Militer (Koramil) yang diikuti dengan program pembinaan secara terpadu.

Menurut Trifena, akar persoalan dari berbagai konflik yang terjadi di Kwamki Lama selama ini yaitu masih kuatnya pengaruh hukum adat.

Warga Kwamki Lama yang mayoritas adalah warga migran dari berbagai kabupaten di wilayah pegunungan tengah Papua itu selalu menyelesaikan perselisihan paham diantara mereka dengan jalan "perang suku" dan memegang teguh prinsip "gigi ganti gigi, mata ganti mata dan nyawa ganti nyawa".

"Dengan terbentuknya Distrik Kwamki Narama nanti kita berharap hukum positif ditegakan secara ketat untuk mencegah warga saling bertikai," kata Trifena yang juga adik kandung Bupati Mimika, Klemen Tinal itu.

Tokoh masyarakat Mimika dari suku Amungme, Thomas Wanmang sepakat pembentukan Distrik Kwamki Narama bisa meminimalisir persoalan yang terjadi di Kwamki Lama selama ini.

"Memang tidak semua persoalan di Kwamki Lama bisa diatasi jika sudah dibentuk distrik, tapi paling tidak warga sudah bisa diatur secara baik untuk tidak lagi mengedepankan perang dalam setiap penyelesaian masalah keluarga," kata Thomas.

Ia menyayangkan pecahnya pertikaian antar dua kelompok warga di Kwamki Lama baru-baru ini yang mengakibatkan seorang warga meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.

"Pemerintah Daerah harus serius memperhatikan persoalan yang dihadapi warganya. Pemerintah dipilih rakyat untuk mengurus rakyat, bukan malah sebaliknya menelantarkan dan membiarkan rakyat saling membunuh serta pergi menghabiskan waktu di luar daerah untuk urusan yang tidak jelas," kritiknya.

Sementara itu Kapolres Mimika, AKBP Muhammad Sagi mengatakan jajarannya siap mendukung kebijakan Pemkab Mimika dalam mengatur warga di Kwamki Lama.

"Apapun kebijakan yang diambil Pemda, kita siap mendukung termasuk jika status Kelurahan Harapan Kwamki Lama ditingkatkan menjadi distrik," kata Sagi.

Ia mengatakan, saat ini Polres Mimika menempatkan beberapa personil tetap di Kwamki Lama.

Sejak Jumat (15/1), situasi Kamtibmas di Kwamki Lama mulai kondusif. Dua kelompok warga yang bertikai saat ini sedang merumuskan kesepakatan perdamaian untuk mengakhiri pertikaian.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010