Prioritas pendidikan itu harus berubah, bukan lagi hanya untuk menjadi pintar
Jakarta (ANTARA) - Jaringan global Youth and Student for Peace (YSP) international mengatakan prioritas dari suatu pendidikan nasional pada hakikatnya ialah membangun karakter moral anak bangsa.

"Prioritas pendidikan itu harus berubah, bukan lagi hanya untuk menjadi pintar namun untuk menjadi seseorang yang baik," kata Chairman YSP International Dr Robert S Kittel dalam diskusi daring dengan tema "dunia pada titik balik: peran pendidikan dalam bangun-damai" yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan secara alamiah tujuan pendidikan itu ada dua yakni membuat seseorang pintar dan menjadikan seseorang baik. Namun, dari keduanya lebih penting menjadi baik dibandingkan menjadi pintar.

Sebab, saat pendidikan bertujuan untuk menjadikan seorang anak menjadi pintar maka itu hanya akan fokus untuk jadi jenius di area atau bidang tertentu.

Namun, saat pendidikan bertujuan menjadikan seseorang baik, maka hal itu akan merujuk pada pembentukan karakter serta membangun moral anak bangsa.

Baca juga: Presiden: Pendidikan karakter penting untuk lahirkan SDM unggul

Baca juga: Akademisi: Perkuat peran keluarga dalam pendidikan karakter


"Tentu pembentukan karakter ini menjadi lebih penting," ujarnya.

Menurutnya, masalah yang dihadapi pendidikan modern saat ini ialah disebabkan fokus pada mendidik untuk menjadi pintar, kemudian berharap para peserta didik menjadi orang baik.

Padahal, apabila setiap orang bisa melihat konsep pendidikan yang seimbang, maka dapat diketahui bahwa seorang anak yang sukses dibentuk dari pola didik menjadi baik dan kemudian dilanjutkan dengan membuat mereka pintar melalui pengetahuan dan keterampilan.

Ia menjelaskan untuk mencapai tujuan pendidikan secara nasional melalui pembangunan karakter bangsa tersebut secara umum dapat dimulai dari alur yang cukup sederhana.

"Misalnya saja bagaimana cara menjadi baik ialah tergantung bagaimana cara menjadi orang tua yang baik. Untuk jadi orang tua yang baik maka jadilah pasangan yang baik. Ini diawali dari menjadi saudara yang baik dan menjadi anak yang baik," jelasnya.

Ia mengatakan semua hal itu berkaitan dengan pembangunan suatu bangsa. Tentunya keseluruhannya tidak terlepas dari kolaborasi antara peranan orang tua dan guru.

Baca juga: Psikolog: Pola asuh anak dimulai dari ibu yang bahagia

Baca juga: Akademisi: Ibu berperan penting mendukung pendidikan karakter

 

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020