Pekanbaru (ANTARA News) - Sedikitnya enam pejabat setingkat menteri dijadwalkan menghadiri pencanangan klaster industri hilir kepala sawit di Riau, menyusul telah diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) mengenai pengembangan industri hilir pertanian.

"Ada enam menteri yang akan menghadiri pencanangan klaster sawit pada Sabtu, 23 Januari mendatang di Dumai," kata Kepala Biro Humas Setda Provinsi Riau, Zulkarnain Kadir, di Pekanbaru, Rabu.

Keenam pejabat setingkat menteri itu, lanjutnya, yakni Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.

Lalu, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Pertanian Suswono serta Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Gita Wirjawan.

Usai melakukan pencanangan di Dumai, keenam pejabat negara itu berserta Gubernur Riau, Rusli Zainal, juga dijadwalkan akan berkunjung ke klaster industri hilir kelapa sawit di Kuala Enok, Kabupaten Indragiri Hilir.

Di daerah tersebut para menteri dan gubernur akan mendegarkan pemaparan Bupati Indragiri Hilir, Indra Mukhlis Adnan, mengenai potensi kabupaten tersebut sebagai tempat pengembangan klaster industri berbasis pertanian dan oleochemical.

"Sebelum kembali ke Jakarta dalam kunjungan sehari itu, para menteri juga akan menyempatkan diri untuk berkunjung ke Kuala Enok karena daerah itu juga ditetapkan sebagai lokasi industri hilir sawit di Riau," ujarnya.

Melalui Perpres tersebut pemerintah pusat menyetujui dua lokasi yang diusulkan pemerintah Riau, yakni Kuala Enok dan Dumai sebagai basis pengembangan industri hilir kelapa sawit.

Kabupaten Indragiri Hilir dikenal sebagai salah satu daerah sentra produksi kelapa sawit di Riau, sedangkan Kota Dumai merupakan kota pelabuhan yang telah menjelma menjadi tempat pengapalan minyak sawit mentah (CPO) serta beberapa komoditas lain dengan 86 negara tujuan ekspor.

Data Dinas Perkebunan Riau menyebutkan pada 2008, total luas perkebunan provinsi itu sekitar 2.832.199 hektare yang mana perkebunan kebun kepala sawit seluas 1.673.551 hektare.

Sedangkan selebihnya merupakan perkebunan kelapa dengan luas 553.657 hektare, perkebunan karet 528.655 hektare, perkebunan sagu 69.917 hektare dan perkebunan kakao 6.420 hektare.

Namun menurut Kepala Bappeda Riau, Emrizal Pakis, jumlah luas kebun plasma kepala sawit milik masyarakat terdapat sekitar 700.000 lebih, sehingga jika dijumlahkan total kebun kelapa sawit di Riau seluas 2,1 juta hektare.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010