Ambon (ANTARA News) - Ribuan warga Katholik di Ambon dan sekitarnya menghadiri misa requiem atau misa arwah di Kathedral Santo Fransiskus Xaverius, Rabu malam kepada Uskup Auxialiaris Keuskupan Amboina, Mgr. Joseph Tethool, yang meninggal dunia di Rumah sakit St. Carolus, Jakarta pada Senin siang (18/1).

Misa dipimpin Uskup Diosis Amboina, Mgr Petrus Canisius Mandagie yang diwarnai isak tangis ribuan warga Katholik yang hadir.

Uskup Joseph Tethool meninggal pada usia 75 tahun di Rumah sakit St. Carolus, Jakarta pada Senin siang (18/1) sekitar pukul 13:15 WIB, karena komplikasi gangguan jantung dan lever.

Jenasah almarhum tiba di Ambon pada Rabu dan diarak ratusan umat Katholik dari Bandara Internasional Pattimura menuju pusat kota dan disemayamkan di Kathedral Santo Fransiskus Xaverius.

Sekretaris Keuskupan Amboina, Pastor Agus Ulahayanan, membenarkan Uskup Auxialiaris meninggal karena menderita gangguan berbagai penyakit.

Menurut Ulahaiyanan, Mgr. Joseph Tethool adalah pribadi yang sangat rendah hati dan taat. Ia bersedia menetap diberbagai pulau-pulau bagian tenggara Maluku, karena kebanyakan umat Katolik berada disana.

"Meski sudah menjadi uskup, sikap dan dan gaya hidupnya masih tetap menjadi seorang imam kampung yang biasa-biasa saja," ujarnya.

Ia mengatakan, jenazah Pastor Mgr. Joseph Tethool akan diberangkatkan ke Langgur pada Kamis (21/1) dengan penerbangan pagi sekitar pukul 07:30 WIT dan dimakamkan di taman ziarah Makam Mgr. Johanes Arts dan Kawan-Kawan di Langgur.

"Arak-arakan jenazah dari gereja Katedral menuju bandara Pattimura akan dimulai pada pukul 05:00 WIT yang dipimpin langsung oleh Uskup Diosis Amboina, P.C. Mandagie," katanya.

Ulahaiyanan menambahkan, misa pemakaman jenazah di Langgur akan dimulai pada pukul 14:00 WIT sesudah arak-arakan dari bandara menuju tempat uskup menetap selama ini, yakni wisma Projo, dan selanjutnya dimakamkan.

Mgr. Joseph Tethool ditahbisakan menjadi Uskup Auxialiaris pada 26 September 1982 pernah menjabat sebagai Pator Paroki Tual, merangkap pengajar SD dan Seminari Menengah St. Judas Thaddeus serta Rektor SGA di Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara pada 1963-1966.

Almarhum Kemudian pindah menjadi Rektor Seminari St. Yoh Maria Vianey merangkap Pastor Paroki Saumlaki-Olilit serta mengajar di SGA dan SMA Budi Mulia Saumalaki hingga 1967.

Ia pun kemudian menjabat sebagai Magister Bruder-bruder MSC merangkap Pastor Paroki Elat-Wulurat dan perwakilan Yayasan Persekolahan Katolik Willibrordus dan Rektor Rumah Sakit Katlarat hingga 1969 serta menjadi Pastor Paroki Namar, Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara selama setahun.

Pada 1974-1974, Tethool menjadi Magister Novisiat MSC merangkap Pastor Paroki di Karang Anyar, Kebumen Jawa Tengah, kemudian kembali menjadi Pastor Paroki Tual merangkap Vikjen Keuskupan Amboina dan Wakil Uskup pertama puau-puau Kei dan Aru.

1980-1984 almarhum menjadi Pastor Paroki Maria Bintang Laut merangkap Vikjen Keuskupan Amboina dan dibebastugaskan pada 1 April 2009 ketika usianya mencapai 75 tahun dan menetap di Langgur atas permintaan para pastor wilayah Kei.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010