Jakarta (ANTARA News) - PT Timah Tbk melalui anak perusahaannya, PT Timah Industri, menginvestasikan Rp250 miliar untuk membangun pabrik kimia timah (tin's chemical) berkapasitas 10.000 ton per tahun. Pabrik baru yang akan beroperasi mulai 2010 dan dibangun di lahan seluas 10 hektar itu, diresmikan oleh Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu, di Cilegon, Jawa Barat, Sabtu. Direktur Utama Timah Usman Wachid mengatakan, pabrik kimia timah itu kapasitasnya akan ditingkatkan menjadi 30.000 ton dalam tiga tahun berikutnya yang investasinya dibiayai dana internal perusahaan. Kimia timah adalah produksi hilir timah yang menghasilkan bahan baku untuk industri plastik, kemasan, dan bahan pembuatan pipa paralon PVC. Menurut Wachid, dengan berproduksinya pabrik kimia timah tersebut tidak hanya memberi nilai tambah bagi perusahaan tetapi juga memberi banyak dampak dalam mendorong stabilisasi harga timah di pasat inernasional. Sekretaris Menneg BUMN Said Didu menambahkan, pabrik baru kimia timah itu juga akan meningkatkan pertumbuhan industri kimia dalam negeri. Meningkatkan lapangan kerja, menambah pendapatan ekonomi daerah Cilegon dan sekitarnya, serta mendorong pertumbuhan industri mineral logam di tanah air. Menurut Wachid, selama ini PT Timah memproduksi kimia timah di salah satu perusahaan di Cina, dengan merek produksi BankStab. "Selain untuk keperluan dalam negeri (Indonesia), produksi timah kimia di Cina juga untuk di ekspor," katanya. Setelah memiliki pabrik timah kimia di dalam negeri, Timah akan menghentikan kerjasama dengan perusahaan Cina tersebut, meskipun produksi di sana untuk memenuhi permintaan salah satu perusahaan di negeri itu. Menurut catatan, tingkat permintaan kimia timah di pasar internasional mencapai 120.000 ton per tahun yang diproduksi sedikit negara seperti Cina, Amerika Serikat, dan Eropa. "Pasarnya masih sangat terbuka, selain untuk kebutuhan industrik kimia di dalam negeri juga terbuka peluang untuk ekspor," tegasnya. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009