Jerusalem (ANTARA News)- Israel akan menuju ke arah perang baru dengan gerakan Hizbullah Lebanon, kata seorang menteri kabinet memperingatkan dalam pernyataan yang disiarkan radio militer dan laman berita Ynet, Sabtu.

"Kita sedang menuju ke arah konfrontasi baru di utara tetapi saya tidak tahu kapan itu akan terjadi, kita juga tidak tahu kapan perang Lebanon ketua akan meletus," kata Yossi Peled, menteri tanpa portofolio dan seorang jenderal cadangan angkatan darat, sebagaimana dikutip dari AFP.

Ia mengacu pada perang yang menghancurkan antara Israel melawan gerakan Hizbullah tahun 2006 , yang menewaskan lebih dari 1.200 warga Lebanon, sebagian besar mereka adalah warga sipil,dan lebih dari 160 warga Israel, sebagian besar serdadu.

Hizbullah adalah bagian dari koalisi pemerintah baru yang dibentuk November oleh Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri yang didukung Amerika Serikat dan Arab Saudi. Kelompok itu juga satu-satunya faksi yang masih bersenjata setelah perang saudara Lebanon tahun 1975-1990.

"Walaupun Hizbullah adalah bagian dari pemerintah Lebanon, pemerintah negara itu tidak memilikii pengaruh terhadapnya," kata Peled dan menambahkan negara Yahudi akan menempatkan Hizbullah dan Suriah sekutunya bertanggungjawab setiap serangan terhadap Israel.

"Tidak seperti halnya dengan banyak pejabat lain saya menganggap perdamaian bukanlah satu tujuan semata tetapi hanya satu alat untuk menjamim eksistensi kita," kata Peled.

Para pejabat Israel dalam pekan-pekan belakangan ini berulang-ulang memperingatkan bahwa setiap serangan Hizbullah akan dihadapi dengan tanggapan yang keras.

Pekan lalu Menteri Pertahan Ehud Barak memperingatkan Lebanon dan Hizbullah agar tidak melakukan usaha untuk merusak "ketenangan" yang telah terwujud di perbatasan antara kedua negara.

Tetapi dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Sabtu setelah Peled memberikan komentarnya,Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa "Israel tidak ingin sama sekali berkonfrontasi dengan Lebanon."

Negara Yahudi itu mengusahakan "perdamaian dengan Lebanon dan dengan semua tetangganya," kata pernyataan itu.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010