Cirebon (ANTARA News) - Seorang pasien, DR (41) warga kelurahan Tukmudal, Kecamatan Sumber, kabupaten Cirebon, hingga Senin, masih diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungjati Cirebon karena diduga (suspect) flu burung sejak Kamis (21/1).

Berdasarkan pantauan, Senin, ketika pertama masuk ke rumah sakit pasien mengalami gejala demam tinggi dan mual.

Korban yang bekerja sebagai penyuluh pertanian dan peternakan di dinas terkait melakukan kontak dengan puluhan ekor ayam yang mati mendadak di Ciawi, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.

Tidak lama kemudian DR mengalami sakit dengan gejala seperti flu, korban segera diperiksa di rumah sakit.

Dengan adanya riwayat tersebut, tim dokter di RSUD Gunung Jati Cirebon memasukkannya ke ruang isolasi.

Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis dan Perawatan RSUD Gunungjati Cirebon dr. Hj. Lucya, mengatakan pasien masih dirawat di ruang isolasi karena menunggu hasil pemeriksaan dari Laboratorium Kesehatan di Bandung.

"Kemungkinan hari Rabu lusa, hasil tesnya baru diterima. Selama hasil tes belum diterima, kami belum berani memberi diagnosa kepastiannya," katanya.

Dikatakannya, ketika pertama masuk ke rumah sakit, pasien mengalami gejala demam tinggi dan perut mual. Sebelumnya, korban yang bekerja sebagai penyuluh pertanian dan peternakan di dinas terkait melakukan kontak dengan puluhan ekor ayam yang mati mendadak.

"Memang tidak ada gejala-gejala fisik khas sakit flu burung yang menyertainya, namun karena korban telah melakukan kontak dengan ayam yang mati mendadak, sesuai dengan prosedur akhirnya pasien diisolasi," katanya.

Pasien ditangani secara intensif sesuai dengan penanganan pasien flu burung. Korban pun telah diambil sampel darahnya untuk memastikan penyakitnya.

"Kondisi pasien saat ini sudah mulai membaik. Namun, kami tetap tidak mengizinkan untuk pulang sebelum diperoleh kepastian mengenai penyebab penyakitnya," katanya.

RSUD Gunung Jati Kota Cirebon sebelumnya juga pernah menangani pasien diduga flu burung. Namun, tidak ada satupun pasien yang terbukti positif menderita penyakit tersebut.

"Kalau tidak salah sejak ada ruang isolasi, lebih 10 pasien yang masuk ruang isolasi karena suspect flu burung. Namun ternyata hasil tesnya tidak ada satupun yang positif flu burung," katanya..

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan kabupaten Cirebon, Ali Efendi menyatakan, pihaknya telah memeriksa ayam yang sebelumnya kontak dengan DR.

Dikatakannya, selama Januari 2010, setidaknya sudah terdapat 16 kasus kematian ayam akibat flu burung. Jumlah ayam yang mati akibat penyakit tersebut mencapai lebih dari 100 ekor.

"Kami telah melakukan biosecurity (pengamanan hewan ternak) dan penyemprotan desinfektan untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, kegiatan penyuluhan mengenai penanganan flu burung pun terus digalakkan," tambahnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010