Yogyakarta (ANTARA News) - Indonesia harus meningkatkan daya saing dalam pelaksanaan perjanjian perdagangan bebas China-Asean Free Trade Agreement (CAFTA), agar dapat memenangi persaingan, kata Ketua Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Sugeng Riyanto.

"Dengan diberlakukannya perjanjian perdagangan bebas ini, menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh rakyat Indonesia, apakah mampu bertahan dan bersaing atau tidak dalam CAFTA," katanya usai berlangsungnya `International Relations Goes to School (Iros) 2010` di kampus terpadu UMY Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, dimulainya penerapan perjanjian perdagangan bebas pada awal 2010 harus menjadi perhatian berbagai kalangan, karena CAFTA bukan sesuatu yang sepele.

"Dalam hal ini, perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan daya saing Bangsa Indonesia agar menjadi bangsa yang kompetitif. Salah satu caranya adalah dengan penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris," katanya.

Ia mengatakan ajang Iros 2010 yang diselenggarakan Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (Komahi) UMY menjadi salah satu media untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia bangsa ini, terutama generasi muda.

Dalam ajang tersebut para pelajar diharapkan melupakan sejenak berbagai masalah yang menjadi perhatian mereka, dan fokus untuk belajar bagaimana berkompetisi dengan baik dan berupaya semaksimal mungkin meraih yang terbaik.

"Iros 2010 yang bertema `when international relations speaks` itu meliputi empat kegiatan, yakni lomba debat bahasa Inggris, lomba penulisan esai, lomba majalah dinding, dan `road show` Komahi UMY ke empat SMA di Yogyakarta," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Iros 2010 Fariz Abi Karami mengatakan kegiatan tersebut ditujukan untuk mensosialisasikan pengetahuan tentang ilmu hubungan internasional, menumbuhkan minat dalam mengkaji ilmu itu, dan peluang kerja dalam bidang hubungan internasional.

Menurut dia, ajang tersebut juga untuk mengasah intelektual pelajar SMA.

"Iros 2010 menjadi langkah awal untuk menumbuhkan kesadaran keilmuan dan mengasah kreativitas calon mahasiswa agar menjadi insan akademis dan sarana pengembangan wacana mengenai hubungan internasional bagi pelajar SMA di Yogyakarta," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010