Surabaya (ANTARA News) - Partai final ideal di ajang Yonex Sunries Kejurnas Bulu Tangkis 2009, gagal terwujud setelah hanya Sony Dwi Kuncoro yang lolos, sementara Simon Santoso harus terhenti di semifinal, Jumat malam.

Unggulan teratas Simon Santoso yang mewakili DKI Jakarta secara mengejutkan dikandaskan mantan pemain Pelatnas, Andre Kurniawan dalam pertandingan tiga set 21-8, 15-21, 15-21.

Sedangkan Sony Dwi Kuncoro yang menempati "seeded" kedua, harus mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk melewati hadangan Dionysius Hayom Rumbaka juga dengan "rubber set" 15-21, 21-19, 21-16.

"Saya masih belum maksimal di set pertama dan berusaha mati-matian di set berikutnya. Kemana arah bola (shuttlecock), saya berusaha mengejar tanpa kenal lelah dan akhirnya berhasil," kata Andre Kurniawan yang menjadi unggulan ketiga di kejurnas ini.

Pemain asal Jawa Tengah ini mengaku sebelumnya sudah lima kali kalah dari tujuh kali pertemuan dengan Simon Santoso.

"Saya masih belum bisa melupakan kekalahan itu dan sering terbawa di permainan. Tapi syukurlah saya bisa mengatasi keadaan di set kedua dan ketiga," ujarnya.

"Menghadapi Sony di final besok, saya berusaha main lepas saja karena memang sudah lama tidak bertemu," tambah Andre.

Sony Dwi Kuncoro membuat jantung sekitar seribu pendukung tuan rumah yang memadati GOR Sudirman Surabaya berdegub kencang, ketika sempat tertinggal 0-9 di set ketiga.

Secara perlahan, peraih medali perunggu Olimpiade 2004 itu memperkecil ketinggalan menjadi 7-11 hingga akhirnya menyamakan skor 16-16 saat lawannya Hayom Rumbaka beberapa kali membuat kesalahan.

Sony terus bangkit dan memimpin 19-16 hingga akhirnya mengakhiri perlawanan pemain asal Jateng itu dengan skor 21-16.

"Dia bermain sangat bagus dan cepat, saya sedikit kesulitan mengimbangi. Smes-smesnya juga sangat tajam," kata Sony usai pertandingan yang berlangsung sekitar 65 menit itu.

Pada set pertama, Hayom Rumbaka menekan pertahanan Sony dengan melancarkan beberapa kali smes keras dan tajam yang sulit dikembalikan. Permainan net unggulan keempat itu juga sangat tipis dan membuat Sony sering mati kutu.

Keadaan pada set kedua masih belum berubah, meskipun Sony berusaha mengatur tempo permainan dengan memainkan bola-bola datar. Sempat tertinggal 17-19, Sony mampu mengejar dan memenangi set kedua dengan 21-19, lewat permainan net yang menawan.

"Pertandingan final lawan Andre pasti juga ramai dan ketat. Dia pemain bagus dan gaya mainnya cukup ngotot," kata Sony mengomentari calon lawannya Andre Kurniawan.


Tunggal Putri

Pada pertandingan semifinal tunggal putri, Maria Kristin Yulianti memupus harapan pemain tuan rumah Aprilia Yuswandari menembus final setelah menang "rubber set" 20-22, 21-15, 21-9.

Hasil ini sekaligus membalas kekalahan yang dialami Maria Kristin dari Aprilia pada turnamen internal Pelatnas PB PBSI beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, Kristin yang membela Jateng akan ditantang rekannya Maria Febe Kusumastuti yang lolos ke partai puncak dengan menghentikan mantan pemain Pelatnas yang juga asal Jateng, Fransiska Ratnasari 21-16, 15-21, 21-16.

"Aprilia terbawa permainan lawan di set kedua dan sudah kehabisan stamina di set penentuan. Kalau dia main menyerang, justru bisa jadi bumerang karena Kristin tampil cukup bagus," kata pelatih tim bulu tangkis Jatim Koko Pambudi.

Dengan kekalahan ini, Aprilia Yuswandari gagal mengulang prestasi Kejurnas 2007, dimana dia berhasil meraih juara tunggal putri.(*)

Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010