Tampa, Florida (ANTARA News/Reuters) - Presiden Amerika Serikat Serikat Barack Obama , Kamis mendesak Israel dan Palestina membuat kompromi untuk membantu menghidupkan kembali perundingan perdamaian, menandakan dia tidak menghentikan diplomasi Timur Tengah walaupun usaha-usaha pemerintahnya sejauh ini goyah.

Berbicara dalam satu pertemuan di Florida, Obama mengatakan ia masih berusaha membawa kedua pihak ke meja perundingan untuk memulai kembali proses perdamaian yang membeku selama 13 bulan belakangan ini.

Ia juga menegaskan kembali kesanggupan pemerintahnya untuk bertindak sebagai penengah , dan mengatakan ia terikat pada keamanan Israel tetapi juga bersimpati atas keadaan yang menyedihkan yang dihadapi rakyat Palestina.

"Kita sedang berusaha memperkuat kesanggupan kedua pihak itu untuk duduk berunding dan mulai melakukan perundingan yang serius," kata Obama.

Usaha-usahanya untuk memulai kembali perundingan mengalami kemajuan kecil sejak ia memangku jabatan setahun lalu dengan komitmen untuk mengakhiri konflik 62 tahun sebagai satu prioritas penting.

Obama menyalahkan politik dalam negeri kedua pihak di Israel dan wilayah-wilayah Palestina bagi diplomasi perdamaian yang dipaksakan.

Ia mengutip masalah-masalah yang dihadapi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menurut presiden itu "membuat beberapa usaha untuk bergerak sedikit lebih jauh ketimbang yang ingin dilakukan koalisinya."

Pemerintah Netanyahu yang condong ke kanan termasuk partai-partai yang pro penduduk tetap menentang keras menyerahkan tanah yang diduduki kepada Palestina bagi satu negara masa depan.

Obama mengatakan Presiden Palestina Mahmud Abbas menginginkan perdamaian tetapi harus menghadapi Hamas, satu kelompok Palestina yang menolak keberadaan Israel. Abbas, yang berhaluan moderat pro Amerika Serikat itu , lemah akibat kekuasaan Hamas atas Jalur Gaza.

"Kedua pihak harus membuat kompromi-kompromi ," kata Obama , menyerukan Israel mengakui "Keluhan-keluhan sah" Palestina dan bagi Palestina agar "dengan tegas menghentikan aksi kekerasan" terhadap negara Yahudi itu.

Obama menolak, berdasarkan pertanyaan dari seorang yang menghadiri pertemuan itu, untuk mengecam Israel atas perlakuan negara Yahudi itu terhadap warga Palestina. "Israel adalah salah satu dari sekutu-sekutu kita yang paling kuat," katanya. "Saya tidak akan pernah ragu-ragu untuk menjamin keamanan Israel."

Tetapi ia menegaskan, "keadaan rakyat Palestina yang menyedihkan adalah sesuatu yang kita harus perhatikan juga . Tidaklah baik bagi keamanan kita dan keamanan Israel jika anda memiliki jutaan orang yang merasa kehilangan harapan."

Banyak negara Muslimi, menuduh orang yang digantikan Obama, George W.Bush , berpihak pada Israel . Obama menjanjikan keterlibatan penuh AS dalam usaha-usaha perdamaian Timur Tengah, sesuatu yang pemerintah Bush hindarkan.

Walaupun demikian . Obama tidak menyebut tentang konflik Timur Tengah dalam pidato kenegaraannya , Rabu.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010